Kondisi kesehatan Dosen Universitas Indonesia Ade Armando terus menunjukkan perkembangan positif, setelah pengalami penganiayaan massa saat demonstrasi mahasiswa pada 11 April 2022 lalu.
Menurut Sekjen Pergerakan Indonesia Untuk Semua (PIS) Nong Darol Mahmada, hari ini (22/4) untuk pertama kalinya sejak dirawat, Ade Armando dapat berkomunikasi secara pribadi menggunakan handphone.
Melalui grup WhatsApp kepada teman-temannya Ade Armando menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan selama dia menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam.
"Izinkan saya menyatakan terima kasih untuk semua simpati, dukungan, doa, solidaritas, bantuan donasi, kiriman makanan lezat dan banyak hal lainnya bagi saya dan keluarga. Itu semua sangat berarti," tulisnya pada grup WhatsApp tersebut.
Ade juga berharap agar kondisinya dapat terus membaik, sehingga dia dapat kembali berjuang dan beraktivitas. Untuk saat ini, selain berkomunikasi melalui WhatsApp, Ade mengaku sudah dapat membaca dan menonton video.
"Saya enggak bisa ikuti semua percakapan tentang pengeroyokan saya. Tapi saya tahu betapa besar dukungan kawan-kawan," ungkapnya.
Meski kondisinya sudah terus membaik, tetapi tim dokter masih terus memantau perkembangan kondisi fisiknya.
Ade Armando menjadi korban penganiayaan, hingga aparat menyelamatkannya dari amukan massa di tengah-tengah demonstrasi mahasiswa. Peristiwa ini terjadi tak lama setelah kelompok massa aksi mahasiswa bergerak meninggalkan lokasi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta.
Ade turut menghadiri demosntrasi mahasiswa dalam rangak membuat konten untuk PIS. Ade pun sempat memberikan keterangan kepada wartawan mengenai alasan kehadirannya di lokasi demonstrasi. Dia mengaku mendukung aspirasi mahasiswa, yang menolak wacana penundaan Pemilu 2024 dan menambah masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Namun, setelah menyelesaikan mengumpulkan materi untuk konten dan hendak meninggalkan lokasi demonstrasi, Ade terlibat cekcok dengan sejumlah massa. Peristiwa ini terus meningkat hingga berujung pada penganiayaan terhadap Ade Armando.
Untuk mengusut kasus ini, Polda Metro Jaya telah menetapkan 9 tersangka. Sebanyak tujuh tersangka telah ditangkap dan ditahan kepolisian, tetapi dua tersangka lainnya masih buron. Para tersangka ini ada yang diduga melakukan penganiayaan, dan ada juga yang menjadi tersangka karena telah memprovokasi aksi penganiayaan massa terhadap Ade Armando.
Simak juga data mengenai prevalensi kekerasan terhadap perempuan berikut ini: