Sejak tahun 2003, Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) telah mendeklarasikan bahwa 28 April diperingati sebagai Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Sedunia untuk mempromosikan budaya K3 di lingkungan kerja yang diharapkan mampu mengurangi angka kematian akibat kecelakaan kerja. Hari K3 Sedunia tahun ini mengangkat tema dialog sosial untuk mendorong terciptanya budaya keselamatan dan kesehatan kerja.
Dalam memperingati hari dunia ini, ILO menggelar webinar nasional dan meluncurkan laporan global, yang menegaskan pentingnya kolaborasi dan pelibatan semua tingkatan, dari tingkat nasional hingga tingkat tempat kerja, dalam mewujudkan budaya K3 yang tangguh untuk menghadapi berbagai tantangan K3 di masa mendatang. Melalui dialog sosial yang efektif, pemerintah dan mitra sosial dinilai dapat berpartisipasi aktif dalam semua fase proses pengambilan keputusan K3.
Dalam laporan global, juga menunjukkan capaian dari Indonesia dalam mendorong perbaikan manajemen K3 dengan bermitra bersama organisasi pengusaha di Indonesia, yakni Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), dalam menilai risiko penularan COVID-19 di tempat kerja guna perlindungan pekerja dan kelangsungan usaha. Layanan yang diberikan mencakup saran dari dokter K3 untuk meningkatkan upaya pencegahan penularan virus. Dalam upaya ini, Kementerian Ketenagakerjaan dan berbagai konfederasi serikat pekerja/buruh juga dimasukkan sebagai mitra kunci dalam pengembangan dan implementasi proyek. Layanan penilaian risiko ini diberikan secara gratis ke lebih dari 1.500 tempat kerja di seluruh Indonesia.
Selain mengeluarkan laporan, ILO juga meluncurkan E-learning K3 dan permainan KATIGA. E-Learning K3 merupakan situs pembelajaran elektronik gratis yang diperuntukan untuk peserta didik SMK dan mahasiswa tahun pertama dengan tujuan untuk memperkenalkan dasar menangani K3. E-learning K3 yang diasosiasikan oleh ILO turut didukung oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. E-learning ini dapat diakses melalui situs: http://www.youth4osh.com/eoshlearning
Sementara, permainan KATIGA merupakan permainan edukasi yang berfokus pada pencegahan, pengendalian dan perlindungan pada bahaya pekerjaan di lingkungan kerja dalam masa pandemi. Selain itu, permainan KATIGA dapat meningkatkan pengalaman pemain untuk lebih mengeksplorasi pembelajaran tentang prinsip dan praktik K3. Permainan KATIGA sudah dapat diunduh melalui Google Play Store.
Peringatan Hari K3 ini ditutup dengan diskusi mengenai kepemimpinan untuk menciptakan budaya K3 di tempat kerja, bersama dengan Mahatmi Saronto, Direktur Ketenagakerjaan, Bappenas; Ratih Ibrahim, Psikolog Klinis, CEO & Founder Personal Growth; dan Muhammad Siri, Safety Health and Environment (SHE) Corporate Manager PT. Trakindo Utama.
Mahatmi Saronto mengatakan, pihaknya mendukung penuh Kementerian Ketenagakerjaan dalam mendorong perusahaan dalam menerapkan sistem manajemen K3. Dengan begitu, perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia dapat menciptakan lingkungan kerja yang baik. Selain itu, Bappenas juga mendorong upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat untuk tetap sehat, salah satunya melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Secara umum, kata dia, Germas bertujuan untuk mendorong perilaku atau gaya hidup sehat. Antara lain mencakup kecukupan nutrisi, mendorong masyarakat melakukan aktivitas fisik, yang diharapkan dapat mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja atau menimbulkan keparahan yang dapat mengancam kualitas hidup, serta menurunkan kesehatan pekerja dan keluarga.
Sementara, Ratih Ibrahim menerangkan bahwa dalam membangun persepsi mengenai K3, lingkungan kerja dapat melakukannya dengan memberikan stimulus melalui edukasi dari berbagai media, baik cetak maupun online. Kemudian membangun persepsi juga dapat dilakukan menggunakan pengaturan sosial melalui berbagai kebijakan dan peraturan. Serta menggelar focus group discussion (FGD).
Selanjutnya, SHE Corporate Manager PT Trakindo Utama, Muhammad Siri menerangkan, penerapan K3 dalam perusahaan juga memerlukan komitmen serta keterlibatan langsung dari top management. Komitmen tersebut dapat ditunjukkan dalam menyediakan sumber daya yang mumpuni hingga anggaran.