Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) memberikan remisi khusus (RK) II kepada 675 narapidana, pada Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Dengan dikeluarkannya RK II ini, maka 675 narapidana tersebut bisa langsung bebas merayakan Lebaran 2022.
Koordinator Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti mengatakan, pemberian remisi ini merupakan bentuk penghargaan bagi narapidana yang menunjukkan perilaku baik selama menjalani masa tahanan, baik di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Rumah Tahanan Negara (Rutan), atau Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).
"Pemberian remisi Idul Fitri diharapkan dapat dijadikan sebagai renungan dan motivasi untuk selalu introspeksi diri dan terus berusaha menjadi manusia yang lebih baik," kata Rika dalam laman resmi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Senin (2/5).
Selain itu, pemerintah juga memberikan RK I atau pengurangan sebagian hukuman terhadap 138.557 narapidana. Sehingga, tercatat total 139.232 narapidana mendapat RK Idul Fitri 2022.Pemberian Remisi juga dimaksudkan untuk mempercepat proses reintegrasi sosial sehingga mereka dapat segera kembali ke tengah masyarakat.
Pemberian remisi ini juga merupakan respons Kementerian Hukum dan HAM terhadap situasi pandemi Covid-19. Rika menjelaskan, adanya putusan pemberian RK diharapkan mampu mengurangi penyebaran Covid-19 di lingkungan Lapas, Rutan dan LPKA.
Selain itu, pemberian remisi juga dimaksudkan untuk mengurangi populasi fasilitas pemasyarakatan yang kini sudah masuk kategori overcrowded. Sebelum dikeluarkannya putusan remisi, kondisi fasilitas pemasyarakatan tercatat overcrowded 106%.
Sebagai informasi, berdasarkan Sistem Database Pemasyarakatan (SDP), jumlah warga binaan pemasyarakatan di seluruh Indonesia per 22 April 2022 mencapai 272.721 orang, yang terdiri atas 226.767 narapidana dan 45.954 tahanan.
"Kondisi overcrowded ini berdampak pada kurang optimalnya pelayanan dan pembinaan kepada warga binaan pemasyarakatan,” ujar Rika.
Tahun ini, jumlah penerima RK Idul Fitri terbanyak berasal dari wilayah Sumatra Utara, yakni sebanyak 16.265 orang. Disusul Jawa Timur sebanyak 14.395 orang, dan Jawa Barat sebanyak 14.109 orang.
Pemberian hak Remisi dilakukan secara cepat dan transparan melalui SDP serta tanpa pungutan liar, karena dilakukan secara daring atau online dengan akurasi data yang tinggi.
Pemberian Remisi kali ini juga menghemat anggaran makan narapidana sebesar Rp 72.123.435.000 dari rata-rata anggaran biaya makan sebesar Rp 17.000 per hari per orang.