Hepatitis Akut Serang Anak-Anak, Dokter Waspadai Penularan saat PTM

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Siswa antre untuk memeriksa suhu tubuh sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar di SDN 065 Cihampelas Bandung, Jawa Barat, Senin (7/2/2022). Foto: Antara.
10/5/2022, 18.07 WIB

Penyakit hepatitis akut saat ini mulai muncul di Indonesia dan menginfeksi anak-anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga mewaspadai potensi penularan saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM). 

Meski demikian, IDAI belum akan mengeluarkan rekomendasi atas sekolah tatap muka. Ini lantaran mereka masih melakukan kajian bagaimana intensitas kasus hepatitis akut di tanah air. 

“Maka waspada kalau sudah PTM, protokol kesehatan tetap dilakukan oleh anak-anak kita. Kita akan terus lakukan kajian dan informasinya akan dinamis tergantung keadaan,” ujar Ketua Umum IDAI dr Piprim Basarah Yanuarsa dalam seminar daring pada Selasa (10/5).

Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan kemungkinan penyebab dari hepatitis akut ini adalah adenovirus strain 141. Kemenkes dan IDAI masih terus melakukan investigasi penyebab penyakit ini hingga melakukan rapat koordinasi mingguan.

“IDAI setiap Senin mengadakan rapat koordinasi. Pada rapat terakhir itu berbagai daerah belum banyak melaporkan, baru Tulungagung dan Sumatera Barat. Tapi itupun kasusnya belum masuk kriteria probable,” jelas Piprim.

Selaras dengan Piprim, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastrohepatologi IDAI Muzal Kadim mengatakan rekomendasi ini masih belum dikeluarkan lantaran bukti atas penyebab penyakit ini masih belum jelas.

“Waktu Covid-19 (menyebar) kan juga seperti itu, butuh bukti-bukti dulu. Kita harus hati-hari dan lebih seksama menilainya ini,” kata Muzal. 

Sedangkan Ketua UKK Infeksi Tropis IDAI Anggraini Alam menilai keputusan menunda PTM ini cukup tepat untuk mengurangi mobilitas anak sehingga terhindar dari penularan. Setelah seminggu, anak-anak yang datang ke sekolah bisa dipastikan sehat dan tidak memiliki keluhan penyakit lainnya.

“Tentu itu akan potensial bila dia ada potensi penyakit infeksi dan bias menularkan ke anak lain bahkan orang dewasa,” jelas Anggi. 

Sebagai informasi, gejala hepatitis akut ini dimulai dari infeksi saluran cerna yang disertai dengan demam. Penyakit ini bisa ditularkan melalui dua saluran, yakni saluran pencernaan, meliputi mulut, tangan anak yang masuk ke mulut, alat makanan, makanan itu sendiri, hingga air. Kedua, penyakit ini bisa ditularkan melalui droplet yang masuk ke saluran pernapasan.

Oleh sebab itu, IDAI menekankan agar masyarakat tetap patuh kepada protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penularan dari saluran pernapasan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Beberapa di antaranya adalah rajin mencuci tangan hingga tidak jajan makanan dan minuman secara sembarangan.

“Kita harus menerapkan tetap protokol kesehatan misal anak dua tahun ke atas yg sanggup pakai masker, silakan,” kata Anggraini.  

Reporter: Amelia Yesidora