Pemimpin Partai Buruh Australia yakni Anthony Albanese telah dilantik sebagai Perdana Menteri ke-31 negara tersebut pada Senin (23/5). Hal ini sekaligus menandai kembalinya kekuasaan Partai Buruh usai sembilan tahun menjadi oposisi.
Albanese usai mengambil sumpah berjanji menyatukan lagi Australia setelah kampanye yang membelah masyarakat. Ia juga bersumpah untuk mengatasi masalah iklim dan ketidaksetaraan.
"Saya berharap membuat bangga warga Australa dan tidak berusaha memecah belah tapi menyatukan masyarakat," kata Albanese dalam konferensi pers pertamanya, Senin (23/5) dikutip dari Reuters.
Meski pemungutan suara masih dihitung, Albanese tetap diambil sumpahnya oleh Gubernur Jenderal David Hurley di Canberra. Hal ini agar PM baru tetap dapat menghadiri pertemuan kunci keamanan "Quad" di Tokyo pada Selasa (24/5).
Quad adalah kelompok informal yang terdiri dari Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan India. tujuannya melawan aktivitas politik, komersial, hingga militer Cina yang terus meningkat di Indo-Pasifik.
Selain itu Wakil Pemimpin Partai Buruh Richard Marles juga dilantik sebagai Wakil PM Australia. Tiga nama lain yang mengambil sumpah adalah Penny Wong sebagai Menteri Luar Negeri, Jim Chalmers sebagai Bendahara Negara, dan Katy Gallagher selaku Menteri Keuangan.
Adapun hingga saat ini penghitungan hasil suara Pemilu Australia masih dalam proses penyelesaian. Partai Buruh mendapatkan 75 kursi dari 151 yang tersedia di parlemen. Sedangkan lawan utamanya, Partai Liberal hanya berhasil meraup 26 kursi.
Albanese berharap Partai Buruh mendapatkan kursi yang cukup untuk berkuasa secara penuh. Namun ia juga telah berbicara dengan beberapa anggota dewan dari latar belakang independen. Hasilnya, mereka berjanji tak akan mendukung mosi tidak percaya terhadap PM.
Meski demikian, pasar keuangan Australia tak bergeming merespons terpilihnya Albanese. Hal ini lantaran investor sudah menduga hasil dari pemilihan umum dan memprediksi tak ada perubahan radikal dalam arah ekonomi pemerintahan baru.
"Perkiraan ekonomi kami tak berubah meski ada perubahan kepemimpinan nasional, demikian bunyik keterangan ekonom Commonwealth Bank of Australia.
Albanese lahir di Sydney pada 2 Maret 1963. Ibunya adalah warga Australia keturunan Irlandia, sedangkan ayahnya adalah imigran dari Italia.
Ia tercatat pernah memegang jabatan di kabinet yakni Menteri Pengembangan Regional dan Pemerintah Daerah pada 2007 hingga 2010 serta Menteri Infrastruktur dan Transportasi pada 2007 hingga 2013.