Volodymyr Zelensky akhirnya berbicara langsung dengan masyarakat Indonesia. Dalam sebuah forum virtual yang digelar pada Jumat (27/5), Presiden Ukraina ini menceritakan kondisi terkini negaranya.
Dia mengatakan saat ini negaranya dilanda kehancuran karena serangan Rusia sejak Februari lalu. Bahkan sebanyak 5 hingga 5,5 juta orang terpaksa mengungsi ke negara tetangga Ukraina.
“Rusia juga menghancurkan lebih dari 600 institusi kesehatan seperti rumah sakit. Lalu 2.000 universitas hingga sekolah kanak-kanak hingga tempat peribadatan juga dihancurkan,” kata Zelensky dalam diskusi yang digelar oleh Foreign Policy Community of Indonesia, Jumat (27/5).
Bahkan Rusia saat ini telah memblokade Ukraina dari laut sehingga aktivitas perdagangan intrnasional terpaksa berhenti. Situasi ini menimbulkan kesulitan bagi Ukraina yang akhirnya tak memiliki pemasukan.
Zelensky mengatakan negaranya telah memiliki defisit US$ 5 miliar atau setara Rp 72,8 triliun karena banyak perusahaan hancur dan aktivitas ekonomi terhenti. “Dan kami harus memberikan kompensasi,” katanya.
Selain itu dia mengatakan jika perang terus berlanjut, maka krisis pangan bisa terjadi. Ini lantaran Ukraina merupakan salah satu produsen besar gandum dunia.
Ia khawatir jika krisis pangan ini merembet ke negara lain maka akan menimbulkan kekacauan politik yang sama. Hal lain yang ditakutkan, beberapa negara akan menganggap agresi Rusia ke Ukraina normal sehingga melakukan langkah yang sama ke tetangganya.
“Sehingga tidak ada negara yang merasa aman,” ujar dia.
Diskusi ini dipandu oleh Founder FPCI Dino Patti Djalal dan dihadiri Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Muhaimin Iskandar. Selain itu Zelensky juga sempat melakukan audiensi dengan mahasiswa Indonesia dalam acara tersebut.