Pecinta komik Ko Ping Ho dan penyuka genre silat bisa mempelajari sebagian teknik dasar pencak silat dari sumber bacaan mereka. Apalagi pencak silat yang juga masuk ke dalam salah satu cabang olahraga ini memiliki beberapa versi.
Istilah pencak silat terdiri dari dua kata yang memiliki makna. Pencak berarti gerak dasar bela diri yang memiliki peraturan. Sedangkan silat memiliki arti, gerakan bela diri yang paripurna dan bersumber dari rohani.
Dari sisi sejarah, olahraga pencak silat hampir mirip dengan olahraga renang. Dia ada lebih dulu sebelum dikonsep menjadi cabang olahraga. Mengapa demikian? Karena pencak silat dan renang merupakan satu aktivitas yang diperlukan untuk bertahan hidup dan menghadapi tantangan alam.
Kedua aktivitas tersebut diklaim hadir mengikuti insting manusia. Adapun pencak silat yang saat ini dikenal masyarakat banyak, merupakan pengembangan bela diri alami dari nenek moyang.
Atas dasar kebutuhan tersebut, tradisi pencak silat tersebar dari mulut ke mulut. Terlebih, setiap daerah memiliki pendekar-pendekar kebanggan, seperti Datuk Suri Diraja dari Sumatera Barat, Prabu Siliwangi di tanah Sunda, Hang Tuah yang menjadi Panglima Malaka, Gajah Mada yang merupakan mahapatih Kerajaan Majapahit, hingga si Pitung dari Betawi.
Tidak hanya itu, tersebarnya cerita-cerita heroik para pahlawan kemerdekaan yang mengangkat senjata melawan penjajah seperti Tuanku Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Sultan Agung Hanyokrokusumo, Cut Nyak Dhien, Cut Meuthia, dan lainnya turut andil dalam mendorong rakyat Indonesia untuk mencari tahu tentang pencak silat. Hal ini mendorong pencak silat masuk ke dalam kurikulum pendidikan bela negara yang diajarkan ke rakyat Indonesia secara luas untuk melawan penjajah.
Teknik Dasar Pencak Silat
1. Teknik Kuda-kuda
Pada umumnya, teknik dasar yang pertama kali dalam olahraga pencak silat adalah teknik kuda-kuda. Teknik ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh untuk menyerang maupun bertahan. Caranya adalah menapakkan kaki ke tanah. Dinamakan kuda-kuda karena posisi kaki seorang dalam melakukan teknik ini bagaikan posisi kaki orang yang naik di atas kuda.
2. Teknik Pasang
Apabila dapat memasang posisi kuda-kuda dengan benar dan baik. Maka akan diajari cara teknik pasang. Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik kuda-kuda, posisi kaki, dan posisi tangan. Teknik ini memungkinkan posisi tubuh Anda lebih fleksibel untuk menyerang maupun bertahan.
3. Teknik Tendangan
a. Tendangan Lurus
Teknik tendangan ini dilakukan ke arah depan menuju sasaran yang menggunakan ujung kaki. Oh ya, pastikan tungkai kaki Anda lurus dan badan juga tegak ya. Badan menghadap ke lawan dan kaki yang digunakan mengenai lawan adalah bagian pangkal jari kaki.
b. Tendangan Melingkar
Dengan melakukan tendangan menggunakan hentakan punggung kaki, Anda sudah dikatakan melakukan tendangan melingkar. Misalkan saja Anda melakukan tendangan menggunakan kaki kanan, kaki kiri digunakan untuk kuda-kuda kiri.
Kemudian kaki kanan ditendangkan ke arah samping. Bagian tubuh lawan yang ditendang bersentuhan dengan punggung kaki Anda. Agar tubuh Anda seimbang, posisikan kedua tangan di depan dada. Jangan lupa untuk memastikan adanya hentakan kaki ya, Anda.
c. Tendangan Jejag
Tendangan ini juga dinamakan sebagai tendangan jejeg (di Jawa) atau tendangan gejos. Tendangan ini menjadikan perut lawan sebagai sasaran. Tendangan jejag dilakukan dengan cara mengangkat lutut setinggi-tingginya dan mendorong tungkai ke perut lawan.
d. Tendangan Sabit
Tendangan sabit dilakukan dengan cara menendang perut lawan dengan lintasan melengkung seperti bentuk sabit.
e. Tendangan T
Posisikan tubuh Anda menyamping dan lakukan tendangan yang lintasannya lurus mengarah ke samping. Lawan akan terkena bagian tajam telapak kaki dan tumit. Ada tiga macam tendangan T, yaitu T jepret, T lompat, dan T gantung.
f. Tendangan Belakang
Lakukan tendangan ini dengan membelakangi lawan. Putar tubuh sambil melakukan tendangan yang mengenai perut atau kepala lawan dengan telapak kaki atau tumit Anda.
4. Teknik Kuncian
Selain bertahan dan menyerang, pesilat perlu menguasai bagaimana lawan mati kutu. Teknik kuncian bisa membuat lawan tidak berkutik karena tubuhnya bagaikan dikunci. Pernah menonton pertarungan WWE Smackdown? dalam pertarungan tersebut banyak sekali dipertontonkan teknik mengunci.
Umumnya, untuk melumpuhkan pergerakan lawan, kuncian dilakukan dengan membidik bagian tubuh lawan yang vital, seperti dagu, pergelangan tangan, dan leher.
Peraturan Umum dalam Pencak Silat
- Usia remaja: 14-17 tahun.
- Usia dewasa: 17-35 tahun.
- Umur peserta disesuaikan dengan hari pertama pertandingan. Jika di hari kedua pertandingan peserta sudah berganti usia atau saat pendaftaran usia tidak masuk rentang tersebut, maka tetap dianggap usia saat hari pertama pertandingan saja.
- Dada, punggung, perut, tangan, tungkai, pinggang kiri-kanan merupakan bagian tubuh yang boleh diserang. Tidak diperbolehkan menyerang kemaluan lawan.
- Menyerang selain bagian di atas akan dicatat sebagai pelanggaran. Dan pelanggaran hanya boleh dilakukan dua kali. Lebih dari itu peserta akan didiskualifikasi.