Ganjar dan Luhut Sepakat Tunda Kenaikan Tiket Candi Borobudur

ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom.
Pengunjung berwisata di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (7/6/2022).
8/6/2022, 13.25 WIB

Pemerintah sepakat untuk menunda penerapan kenaikan tiket naik ke Candi Borobudur. Hal ini setelah rencana tersebut menuai protes dari masyarakat lantaran menganggap terlalu mahal.

Keputusan ini disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Semarang, Selasa (7/6).

"Pak Menteri sudah menyampaikan, 'Pak Gub, kita postpone dulu biar tidak terjadi cerita ke mana-mana," kata Ganjar di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Semarang, Selasa (7/6) seperti dikutip dari Antara.

Ganjar sebelumnya mengusulkan agar penerapan kenaikan harga tiket Candi Borobudur ditunda. Tarif akan dibicarakan lagi bersama Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur dan Balai Konservasi Borobudur. "Banyak yang protes, menurut saya diendapkan dan beliau (Luhut) setuju," katanya.

Sedangkan skema terbaik untuk mengatur turis yang hendak naik ke area stupa sedang digodok. Beberapa di antaranya adalah pembatasan hingga kenaikan tarif.

KERUSAKAN STRUKTUR CANDI BOROBUDUR (ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom.)

Kenaikan harga tiket Candi Borobudur menuai kontroversi. Pihak pengelola mengatakan tiket Rp 750 ribu per orang bagi turis lokal bila naik ke candi tersebut. Sedangkan tarif masuk kawasan candi masih tetap Rp 50 ribu per orang.

Direktur Utama Taman wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono mengatakan keputusan tersebut ditetapkan lewat rapat koordinasi pemerintah pusat. Alasannya, pemerintah telah menetapkan kuota yang diperbolehkan ke atas candi hanya 1.200 orang per candi.

"Tiket reguler tetap sama Rp 50 ribu, untuk wisatawan mancanegara US$ 25 per orang. Tapi hanya berlaku sampai pelataran saja," kata Edy pada Minggu (5/6).