Daya Tarik Surya Paloh dan Nasdem yang Memikat Empat Ketua Umum Parpol

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Ketua Umum Nasdem Surya Paloh (kiri) bersama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (kanan) di DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (1/6/2022).
8/6/2022, 21.34 WIB

Nasdem Tower belakangan selalu ramai dengan kehadiran ketua umum partai politik, yang datang untuk berdiskusi dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Setidaknya, sudah empat ketua umum, dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Gerindra, dan Demokrat telah menjejakan langkahnya membangun komunikasi politik dalam rangka koalisi.

Diskusi yang terjadi selama pertemuan juga berlangsung cukup lama. Dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada Rabu (1/6) pekan lalu, bahkan berlangsung hampir lima jam. Sedangkan pertemuan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan putra sulungnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Minggu (5/6), berjalan tiga jam sehingga selesai larut malam.

Jika menyangkut koalisi, Nasdem yang menempati urutan keempat dalam perolehan Pemilu 2019, memiliki 9,05 persen kursi di parlemen saat ini. Lalu, apa yang menjadi daya pikat Nasdem dan Surya Paloh sebagai kekuatan politik, sehingga membuatnya jadi rebutan?

Menurut Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, Surya Paloh merupakan salah satu tokoh nasional dengan pengalaman politik luar biasa. Selain itu, dia bukan pemimpin yang hobi membangun pencitraan di ruang publik. 

"Pemikiran Surya Paloh berlandaskan kebangsaan yang membawa suatu pemikiran-pemikiran yang bisa mencerahkan," kata Emrus saat dihubungi Katadata.co.id, Rabu (8/6).

Posisi Surya Paloh dan Nasdem yang telah menyatakan akan mencari capres dari lingkungan eksternal juga menjadi daya pikat lainnya. Surya Paloh, tak berhasrat mengajukan diri sebagai capres, dan Nasdem belum menjatuhkan dukungan terhadap siapapun.

Emrus memandang, Nasdem di bawah kepemimpinan Surya Paloh juga cukup bagus dalam menyusun strategi, membaca situasi politik, serta memperhitungkan dinamika politik. "Nasdem juga sangat matang untuk menentukan pilihan bakal berkoalisi dengan siapa dan partai apa," kata dia.

Emrus yakin, siapapun capres-cawapres yang akan didukung Surya Paloh dan Nasdem akan memiliki potensi lebar untuk menjadi pemenang pada Pemilu 2024.

Hal senada juga diungkapkan Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga. Menanggapi kedatangan Prabowo yang menemui Surya Paloh beberapa waktu lalu, menyiratkan betapa pentingnya peran Ketua Umum Nasdem tersebut.

Pentingnya peran Surya Paloh dapat dikaitkan dengan insting politiknya yang dinilai baik. Hal tersebut dapat dilihat dari calon-calon pemimpin yang diusung Nasdem, baik dalam kontestasi Pilpres maupun Pemilihan Gubernur (Pilgub). Beberapa nama peserta Pemilu yang mendapatkan dukungan Nasdem dan Surya Paloh, telah terbukti terpilih, seperti Jokowi dan Ridwan Kamil.

“Jadi artinya Surya Paloh itu kerap tidak salah memilih calon yang akan dia usung. Mungkin atas dasar itu, Prabowo ingin berdiskusi dengan Surya Paloh,” jelas Jamiluddin.

Selain Prabowo serta SBY dan AHY, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menemui Surya Paloh pada 10 Maret 2022 lalu. Selanjutnya giliran PAN yang sowan ke Surya Paloh pada 23 Mei 2022. 

Reporter: Ashri Fadilla