Angka Harapan Hidup (AHH) di Indonesia terus meningkat sejalan dengan naiknya kesejahteraan.
Jika pada 1980, AHH 52,2 tahun, naik menjadi 68 tahun untuk laki-laki dan 72 tahun untuk perempuan pada 2010–2014, dan sekarang sudah di angka 69 untuk laki-laki dan 73 untuk perempuan.
Jumlah lansia atau warga berusia 60 tahun ke atas juga terus meningkat. Jika pada 2010 ada 18 juta jiwa (7,56% dari populasi), maka pada 2021 naik menjadi 29,3 juta. Angka ini setara dengan 10,82% dari total penduduk di Indonesia
Jika dilihat dari status ekonomi, mayoritas atau 43,29% penduduk lansia berasal dari rumah tangga dengan kelompok pengeluaran 40% terbawah. Itu sebabnya pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan lansia dengan melibatkan mereka pada kegiatan produktif.
Itu pula yang dilakukan Badan Usaha Milik Negara dalam mendorong lansia untuk tetap produktif.
Menteri BUMN Erick Thohir telah memerintahkan BUMN yang mempunyai misi meningkatkan perekonomian rakyat bekerja sama dengan beberapa pemerintah daerah, termasuk di Jawa Timur dalam melibatkan para lansia di beberapa program pemberdayaan.
Salah satunya program UMKM Mekaar oleh Permodalan Nasional Madani (PNM).
Tak hanya itu, BUMN melalui PLN dan Pemda serta jaringan Dharma Wanita menginisiasi gerakan literasi energi dan penyetaraan akses energi bagi Lansia berupa pemberian bantuan kompor listrik yang sudah lulus Sertifikat Laik Operasional (SLO), khususnya di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
"Pemerataan akses energi, termasuk bagi warga Lansia, merupakan isu yang sangat krusial. Hal ini merupakan amanah bagi kami, BUMN, melalui PLN untuk memastikan akses energi yang inklusif bagi setiap lapisan masyarakat,” katanya pada peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) Tahun 2022 di Gedung Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Kota Surabaya, Sabtu (4/6).
Hal ini merupakan wujud dari tugas PLN yang jauh lebih besar dibanding mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Pengadaan kompor listrik yang terjamin keamanan penggunaan energi listrik bagi Lansia merupakan wujud bakti kita pada warga senior," katanya.
Hal itu, menurut Erick, seiring dengan perjalanan dan kemajuan bangsa Indonesia, kiprah warga lansia di negeri ini tak bisa diabaikan begitu saja.
Atas dasar itu, ia meminta agar seluruh masyarakat belajar serta menghargai jasa warga Lansia dengan tidak menempatkannya menjadi warga kelas dua. Sikap itu juga merupakan cermin sebagai bangsa yang beradab.
"Salah satu cermin bangsa beradab adalah bagaimana kita merawat para Lansia yang telah berkontribusi besar buat negara ini,” kata dia.
Oleh karenanya, kata dia, jangan sekali-kali menempatkan mereka sebagai warga kelas dua atau inferior.
“Justru di usia senja, kita harus terus membantu dan memberi perhatian agar tetap berdaya sesuai dengan kapasitasnya sehingga mereka produktif, sehat, dan tetap memberi sumbangsihnya," ujar Erick Thohir.
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga memberikan jaminan akses listrik dan energi di Panti dan Karang Wreda warga Lansia yang disediakan oleh PLN.
Dengan demikian, para warga senior tidak sulit lagi mendapatkan akses listrik untuk mengisi hari-hari dengan berkarya, menyalurkan hobi, dan aktivitas produktif lainnya.
Direncanakan, BUMN juga akan memberikan fasilitas-fasilitas lainnya, seperti kesehatan dan olahraga bagi warga Lansia agar mereka selalu sehat, bahagia, dan sejahtera menjalani hari-hari tua.
(
Angka Harapan Hidup (AHH) di Indonesia terus meningkat sejalan dengan naiknya kesejahteraan.
Jika pada 1980, AHH 52,2 tahun, naik menjadi 68 tahun untuk laki-laki dan 72 tahun untuk perempuan pada 2010–2014, dan sekarang sudah di angka 69 untuk laki-laki dan 73 untuk perempuan.
Jumlah lansia atau warga berusia 60 tahun ke atas juga terus meningkat. Jika pada 2010 ada 18 juta jiwa (7,56% dari populasi), maka pada 2021 naik menjadi 29,3 juta. Angka ini setara dengan 10,82% dari total penduduk di Indonesia
Jika dilihat dari status ekonomi, mayoritas atau 43,29% penduduk lansia berasal dari rumah tangga dengan kelompok pengeluaran 40% terbawah. Itu sebabnya pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan lansia dengan melibatkan mereka pada kegiatan produktif.
Itu pula yang dilakukan Badan Usaha Milik Negara dalam mendorong lansia untuk tetap produktif.
Menteri BUMN Erick Thohir telah memerintahkan BUMN yang mempunyai misi meningkatkan perekonomian rakyat bekerja sama dengan beberapa pemerintah daerah, termasuk di Jawa Timur dalam melibatkan para lansia di beberapa program pemberdayaan.
Salah satunya program UMKM Mekaar oleh Permodalan Nasional Madani (PNM).
Tak hanya itu, BUMN melalui PLN dan Pemda serta jaringan Dharma Wanita menginisiasi gerakan literasi energi dan penyetaraan akses energi bagi Lansia berupa pemberian bantuan kompor listrik yang sudah lulus Sertifikat Laik Operasional (SLO), khususnya di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
"Pemerataan akses energi, termasuk bagi warga Lansia, merupakan isu yang sangat krusial. Hal ini merupakan amanah bagi kami, BUMN, melalui PLN untuk memastikan akses energi yang inklusif bagi setiap lapisan masyarakat,” katanya pada peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) Tahun 2022 di Gedung Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Kota Surabaya, Sabtu (4/6).
Hal ini merupakan wujud dari tugas PLN yang jauh lebih besar dibanding mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Pengadaan kompor listrik yang terjamin keamanan penggunaan energi listrik bagi Lansia merupakan wujud bakti kita pada warga senior," katanya.
Hal itu, menurut Erick, seiring dengan perjalanan dan kemajuan bangsa Indonesia, kiprah warga lansia di negeri ini tak bisa diabaikan begitu saja.
Atas dasar itu, ia meminta agar seluruh masyarakat belajar serta menghargai jasa warga Lansia dengan tidak menempatkannya menjadi warga kelas dua. Sikap itu juga merupakan cermin sebagai bangsa yang beradab.
"Salah satu cermin bangsa beradab adalah bagaimana kita merawat para Lansia yang telah berkontribusi besar buat negara ini,” kata dia.
Oleh karenanya, kata dia, jangan sekali-kali menempatkan mereka sebagai warga kelas dua atau inferior.
“Justru di usia senja, kita harus terus membantu dan memberi perhatian agar tetap berdaya sesuai dengan kapasitasnya sehingga mereka produktif, sehat, dan tetap memberi sumbangsihnya," ujar Erick Thohir.
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga memberikan jaminan akses listrik dan energi di Panti dan Karang Wreda warga Lansia yang disediakan oleh PLN.
Dengan demikian, para warga senior tidak sulit lagi mendapatkan akses listrik untuk mengisi hari-hari dengan berkarya, menyalurkan hobi, dan aktivitas produktif lainnya.
Direncanakan, BUMN juga akan memberikan fasilitas-fasilitas lainnya, seperti kesehatan dan olahraga bagi warga Lansia agar mereka selalu sehat, bahagia, dan sejahtera menjalani hari-hari tua.
(Tim Riset Katadata)