Empat Kasus Covid-19 Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5 Ditemukan di Bali

Pixabay/Alexandra_Koch
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
10/6/2022, 16.56 WIB

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melaporkan ditemukannya kasus Covid-19 Omicron subvarian baru BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Hingga Jumat (10/6), ada empat kasus terkonfirmasi ditemukan di Bali.

Dari keempat kasus ini, satu orang dikonfirmasi tertular Omicron subvarian BA.4, sementara tiga lainnya subvarian BA.5. Seluruh pasien yang ditemukan sudah menerima vaksin lebih dari sekali.

Pasien yang terjangkit Omicron subvarian BA.4 adalah warga negara Indonesia (WNI), seorang pria berusia 27 tahun. Ia sudah menerima vaksin Pfizer dua dosis dan tidak mengalami gejala klinis apapun.

“Kemudian tiga orang ini masuk subvarian BA.5, semuanya laki-laki, merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang datang ke Bali sebagai delegasi pertemuan The Global Platform for Disaster Risk Reduction dari 23 hingga 28 Mei,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syachril dalam konferensi pers, Jumat (10/6).

Pasien BA.5 pertama berusia 45 tahun, sudah menerima vaksin Johnson&Johnson sebanyak tiga dosis dan tidak merasakan gejala klinis apapun.  Kasus BA.5 ketiga yang berusia 34 tahun tidak mengalami gejala klinis sebab sudah menerima dua dosis vaksin AstraZeneca serta satu dosis vaksin Johnson&Johnson. 

Sedangkan pasien kasus BA.5 kedua mengalami gejala ringan sakit tenggorokan dan badan pegal. Pasien tersebut berusia 57 tahun dan sudah menerima vaksin Pfizer sebanyak empat dosis.

Laporan kasus ini sudah dikirim ke Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes pada Sabtu (28/5) lalu untuk dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS). Tepat pada Kamis (9/6), BKPK menyatakan keempat pasien tersebut positif terkena subvarian BA.4 dan BA.5.

Syahril juga menyebut sudah ada sebanyak 6.903 sekuens yang dilaporkan ke GISAID dari 58 negara. Adapun lima negara dengan laporan terbanyak berasal dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Denmark, dan Israel. 

Sementara untuk subvarian BA.5, sudah ada 8.687 sequence dari 63 negara. Lima negara dengan laporan terbanyak berasal dari Amerika Serikat, Portugal, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat.

Dari laporan ii juga ditemukan bahwa transmisi subvarian BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan untuk menyebar lebih cepat dari subvarian sebelumnya, BA.1 dan BA.2. Kemudian, tidak ditemukan adanya indikasi tingkat kesakitan yang lebih parah dari subvarian sebelumnya.

“Jadi transmisinya lebih cepat tapi tidak separah subvarian Omicron sebelumnya,” kata Syahril.

Reporter: Amelia Yesidora