Atlet Esport Peraih Medali Emas di Sea Games Curhat Kendala Internet

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww.
Ketua Badan Timnas Esports Indonesia Ibnu Riza (kiri), Ketua Harian Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) Komjen Pol Bambang Sunarwibowo (tengah) dan Sekretaris Jenderal PBESI Frengky Ong (kanan) berbincang dengan atlet dan pelatih saat meninjau Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Tim Esports Indonesia untuk Sea Games Hanoi, Vietnam di Basecamp Military Lifestyle, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/4/2022).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
13/6/2022, 12.51 WIB

Atlet Esports Indonesia berhasil membawa pulang enam medali SEA Games ke-31 di Hanoi, Vietnam. Berkat prestasinya, mereka mendapatkan bonus dari pemerintah.

Atlet Esports memperoleh dua medali emas, tiga medali perak, dan satu medali perunggu. Para atlet kembali mendapat target meraih emas pada ajang internasional selanjutnya, yakni Asian Games Hangzhou 2022.

"Target selanjutnya meraih medali emas di ajang Asian Games," kata Febrianto Genta Perkasa yang mendapatkan medali emas kategori PUBG Mobile di Istana Negara, Senin (13/6).

Saat ini, Febrianto mengatakan dirinya masih merasa efek dari meraih medali emas pada SEA Games ke-31 di Vietnam. "Di SEA Games sebelumnya (E-Sport) cuma (dipertandingkan sebagai) eksibisi. SEA Games 2021 pertama kalinya (dipertandingkan secara kompetitif) dan kami bisa dapat emas," kata Febrianto.

Febrianto mengatakan negara pesaing utama Indonesia di Asia Tenggara adalah Vietnam dan Thailand. Menurutnya, rivalitas tersebut sudah terbentuk di ajang masing-masing kategori E-Sport secara internasional.

Beberapa kategori E-Sport yang dimaksud Febrianto adalah PUBG Mobile, Mobile Legend, dan Free Fire. Febrianto mengatakan kategori PUBG Mobile dan Free Fire telah ditargetkan oleh asosiasi untuk kembali meraih medali emas di Asian Games 2022.

Oleh karena itu, Febrianto mengatakan timnya kini telah mendapatkan beberapa dukungan dari asosiasi, seperti pelatih dan materi strategi. Namun demikian, beberapa infrastruktur masih dirasakan kurang memadai, khususnya konektivitas internet.

Febrianto mencontohkan masalah konektivitas saat latihan persiapan SEA Games 2022 di Bogor, Jawa Barat. "Koneksi (internet) jadi salah satu kendala waktu kami latihan," kata Febrianto.

Febrianto berterima kasih kepada pemerintah karena telah diberikan bonus setelah berhasil meraih medali emas. Namun demikian, Febrianto mengaku masih belum mendapatkan sosialisasi cara mencairkan bonus tersebut. "Terima kasih untuk presiden dan pemerintah telah memperhatikan kesejahteraan atletnya, dan (kami) bersyukur juga," kata Febrianto.

Presiden Jokowi memberikan bonus kepada atlet, pelatih, dan asisten pelatih yang berprestasi di SEA Games ke-31 di Vietnam senilai Rp 162,5 miliar. Bonus diberikan karena prestasi Indonesia naik meraih posisi ketiga pada SEA Games ke-31 dari pencapaian SEA Games ke-30 yang berada di peringkat keempat.

Bonus khusus para atlet sebesar Rp 130,5 miliar. Sedangkan pelatih dan asisten pelatih memperoleh Rp 32 miliar.

Bonus yang diberikan kepada atlet disesuaikan dengan prestasi yang diraih. Bonus terbesar akan diterima oleh peraih medali emas yang bermain tunggal, sedangkan yang terendah diberikan kepada medali perunggu dalam persaingan beregu.

Kepala Negara memberikan bonus tersebut secara simbolis yang diwakili lima atlet. Kelima atlet tersebut berasal dari cabang olah raga dayung, panahan, karate, catur, voli pantai, renang, dan e-sport.

Pada SEA Games ke-31, Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora)  mengirim jumlah atlet lebih sedikit dibanding sebelumnya. Pada Sea Games kali ini, sebanyak 499 atlet yang dikirim. Jumlah ini lebih rendah 40,66% dari jumlah atlet yang dikirim ke SEA Games ke-30 sebanyak 841 atlet.

Reporter: Andi M. Arief