Survei Litbang Kompas: Kepuasan Publik pada Kinerja Jokowi Turun

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) di Pondok Pesantren Darus Sa'adah, Lampung, Rabu (22/12/2021).. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
20/6/2022, 12.45 WIB

Kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Presiden Joko Widodo dan Ma'rud Amin mencapai 67,1% pada Survei Litbang Kompas yang digelar 26 Mei - 4 Juni 2022 lalu. Angka ini mengalami penurunan 6,8% dari hasil suvei Litbang Kompas sebelumnya yang digelar pada Januari 2022.

Kala itu, kepercayaan publik mencapai 73,9%, tertinggi sepanjang survei Litbang Kompas terhadap kinerja Jokowi digelar, sejak Januari 2015.

Penurunan kepuasan ini terjadi publik yang memilih maupun mereka yang bukan pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin, pada pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Pada pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin, penurunan terjadi sekitar 4%, dari 87% pada Januari 2022, menjadi 82,8%. Sedangkan pada kelompok bukan pemilih, penurunan terjadi hampir 7%, dari 54,3% pada Januari 2022, menjadi 47,7%.

Penurunan ini terjadi karena pada beberapa sektor, publik menilai kinerja pemerintah kurang memuaskan. Terutama pada bidang ekonomi dan penegakan hukum.

Pada bidang ekonomi, penurunan terjadi hingga 14,3%. Dari 64,8% pada penelitian sebelumnya, dan sekarang menjadi 50,5%. Litbang Kompas mencatat, persoalan pengendalian harga barang dan jasa, terutama minyak goreng, menjadi faktor terbesar yang menyumbangkan penurunan kepuasan kinerja bidang ekonomi.

Kemudian pada bidang hukum, ketidakpuasan paling tinggi terkait pemberantasan suap dan jual beli kasus hukum dengan 44,7% mengaku tidak puas, dan 41,4% yang mengaku merasa puas.

Sementara menyangkut pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme, mengalami penurunan kepuasan paling tinggi, mencapai 13%. Pada survei Januari 2022, kepuasan publik menyangkut topik ini berada pada 63%, dan kini tersisa 50% publik yang mengaku puas. Sisanya, 43,2% mengaku tidak puas, dan 6,8% tidak memiliki jawaban.

Penurunan tinggi juga terjadi pada topik menuntaskan kasus hukum, dimana 59,7% publik masih puas dari sebelumnya 71,5%. Artinya terjadi penurunan hampir 12% dari survei sebelumnya. Sisanya, 32,7% mengaku tidak puas dan 7,6% lainnya tidak memberikan jawaban.

Untuk menuntaskan kasus kekerasan oleh aparat atau pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), terdapat 53,7% publik yang merasa puas, 35,8% mengaku tidak puas, dan 10,5% tidak menjawab.

Terakhir, menyangkut isu jaminan perlakuan yang sama oleh aparat hukum kepada semua warga, 5% mengaku puas, 37,7% mengaku tidak puas, dan 7,3% tidak jawab.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikasn sistematis bertingkat di 34 Provinsi. Survei memiliki tingkat kepercayaan pada 95%, dengan margin of error sekitar 2,8%.

Hasil survei Litbang Kompas ini memiliki hasil berbeda dengan beberapa survei yang digelar hampir bersamaan. Salah satunya adalah survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Tercatat, tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden secara umum sebesar 73,9%. Sementara, ada sebanyak 24,3% responden yang menilai tidak puas dan 1,8% lainnya tidak tahu atau tidak menjawab.

Reporter: Aryo Widhy Wicaksono