Jokowi Tetap Subsidi BBM, LPG dan Listrik meski Bebani Keuangan Negara

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat memimpin rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/6/2022).
20/6/2022, 18.19 WIB

Presiden Joko Widodo tetap berkomitmen memberikan subsidi kepada masyarakat meski beban fiskal pemerintah berat. Fokus pemerintah saat ini adalah memastikan masyarakat mendapatkan barang dan energi dengan harga terjangkau.

"Pemerintah berkomitmen memberikan subsidi, baik berkaitan BBM, Pertalite dan Solar, yang berkaitan gas dan listrik. Ini terus kami jaga," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/6) dikutip dari Antara.

Di sisi lain, demi menjaga keuangan negara, Jokowi memerintahkan kementerian, lembaga, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar belanja secara efisien.

Para menteri juga harus menggenjot produksi barang dalam negeri demi mengurangi impor. Tujuannya agar menjaga ketersediaan barang dan berujung stabilitas harga.

Para menteri harus cermat menghadapi ancaman krisis pangan demi menjadikan peluang. Ini lantaran ada beberapa komoditas pangan yang bisa dipanen dalam waktu singkat seperti jagung, kedelai, dan padi.

Apalagi, menurutnya, lahan di Indonesia masih luas untuk memenuhi kebutuhan pangan. "Misal (untuk lahan) sawit, itu masih bisa ditanami jagung, yang sudah besar ditanami porang," kata Presiden.

Indonesia juga memiliki sumber daya manusia (SDM) melimpah untuk menggarap peluang dari sektor pertanian dan kelautan. Oleh sebab itu krisis ini harus dijadikan peluang untuk menggarap sektor tersebut.

"Kalau kita bisa produksi pangan dalam jangka pendek, bukan hanya mandiri, tetapi ada potensi untuk diekspor," kata mantan Wali Kota Solo itu.