Investor Hong Kong Dikabarkan Tertarik Berinvestasi di IKN

ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.
Pekerja menyelesaikan pembuatan prasasti bergambar peta Indonesia di titik nol kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (19/4/2022).
26/6/2022, 18.13 WIB

Sejumlah investor asal Hong Kong dikabarkan berminat menanamkan investasi dalam pembangunan ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur. 

Konsul Jenderal RI di Hong Kong Ricky Suhendar mengatakan rencana pemindahan IKN akan membuka peluang bagi investor asal Hong Kong. Menurutnya, para investor berminat melakukan investasi di bidang infrastruktur, transportasi, perumahan, gedung perkantoran, dan fasilitas umum lainnya.

Ricky menjelaskan hubungan kerja sama ekonomi Indonesia dengan Hong Kong terus meningkat di tengah situasi kemunduran ekonomi. Sepanjang  2021, realisasi investasi Hong Kong di Indonesia bertengger di urutan kedua di bawah Singapura atau naik satu peringkat dibandingkan tahun sebelumnya. Saat ini posisi Hong Kong di atas China sebagai investor asing terbanyak di Indonesia.

"Oleh sebab itu, momentum pemulihan ekonomi Indonesia dan Hong Kong harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, baik oleh para pengusaha Indonesia maupun Hong Kong," ujar Ricky, dalam keterangan resmi, Minggu (26/6).

Sebelumnya, perusahaan asal Taiwan Hon Hai Precision Industry Co. Ltd atau Foxconn juga dikabarkan tertarik berinvestasi di IKN. Saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada Sabtu (25/6), Chairman Foxconn Young Liu mengatakan perusahaannya akan berinvestasi untuk pengembangan infrastruktur bus listrik dan jaringan IOT (Internet of Things).

Dalam pertemuan tersebut, Presiden didampingi oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. Menteri Bahlil mengatakan, pertemuan tersebut membahas kelanjutan mengenai nota kesepahaman antara Foxconn, Gogoro, PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk di Indonesia tentang investasi ekosistem kendaraan listrik. 

Adapun nilai rencana investasi itu senilai US$ 8 miliar atau setara Rp 118 triliun. Investasi tersebut diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja lebih dari 1.000 orang.

Reporter: Rezza Aji Pratama