PBB Bantu Datangkan 87 Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke RI Sepanjang 2021

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.
PBB mendatangkan 87 juta dosis vaksin ke Indoensia melalui mekanisme COVAX.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
28/6/2022, 20.03 WIB

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah membantu penyaluran 87 juta dosis vaksin Covid-19 ke Indonesia melalui mekanisme COVAX pada sepanjang tahun lalu. Capain tersebut merupakan salah satu output dari kerangka kerjasama pembangunan berkelanjutan PBB dengan Indonesia pada 2021-2025.

Pemerintah bersama PBB menjalin Kerangka Kerja Sama Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa 2021–2025 (UNDSCF) yang berlangsung selama periode 2021-2025. Dalam laporan tahun pertamanya, sejumlah hasil kerja sama tersebut antara lain mendatangkan puluhan juta vaksin, melatih lebih dari 180 ribu tenaga kesehatan Indonesia saat puncak Covid-19 tahun lalu, dan membantu membentuk satgas khusus untuk mengatasi masalah kelangkaan oksigen.

"Sekarang, kita harus melipatgandakan upaya kita jika kita ingin tetap memenuhi komitmen 'No one left behind' dan mencapai SDG pada 2030,” kata Kepala Perwakilan PBB di Indonesia Valerie Julliand dalam keterangan resminya, Selasa (28/6).

Kerangka kerja sama melalui UNDSCF meliputi empat bidang pembanguan berkelanjutan. Hasil dari kerja sama tersebut tertuang dalam laporan bertajuk UN in Indonesia Country Results Report 2021. Beberapa capain kerja sama tersebut antara lain:

  1. Bidang pembangunan manusia yang inklusif

    Output dari kerja sama ini, antara lain 35,89 juta orang secara tidak langsung mendapat manfaat dari dukungan PBB untuk memperkuat program perlindungan sosial. Sebanyak 3,3 juta anak menerima tunjangan anak tanpa syarat selama pandemi Covid-19. 

    Selain itu, ada 183,4 ribu tenaga kesehatan mendapatkan pelatihan surveilans, response cepat, kesehatan mental, dan dukungan psikososial terkait deteksi, rujukan, dan penanganan kasus Covid-19. Lebih dari 13 juta orang dijangkau melalui tiga program PBB yang dirancang untuk mempromosikan pendekatan berbasis keamanan manusia untuk mencegah ekstremisme kekerasan.

  2. Transformasi ekonomi

    Outputnya, antara lain 204 UMKM di wilayah terdampak gempa, tsunami, dan Covid-19 mendapat bantuan pemulihan bencana dan ketahanan. Sebanyak 310,5 ribu pekerja perikanan mendapat manfaat dari perbaikan tata kelola produksi komoditas perikanan di darat dan di laut.

    Lebih lanjut, PBB membantu meningkatkan layanan kesehatan kerja untuk sektor informal, ini berdampak setidaknya ke 78 juta pekerja informal di dalam negeri. Selain itu, Peningkatan kapasitas untuk advokasi hak-hak anggotanya dengan sasaran 130 serikat pekerja di sektor kelapa sawit.

  3. Pembangunan hijau, perubahan iklim dan bencana alam

    Dari kerja sama di bidang ini, PBB membantu proyek pembangkit listrik terbarukan MTRE3 yang berdampak kepada 569,3 ribu penduduk yang tinggal di pedesaan. Lahan seluas 44.490 hektar sekarang berada di bawah perlindungan kawasan non-hutan yang didukung PBB, memerlukan mitigasi lebih dari 16 juta ton emisi CO2. Enam desa kini menerapkan strategi pengurangan risiko bencana baru yang berfokus pada 12 indikator siap tsunami.

  4. Inovasi untuk mempercepat kemajuan SDGs.

PBB membantu memobilisasi dana sebesar Rp US$ 1,68 miliar melalui program bersama ASSIST untuk membiayai SDGs melalui perpaduan inovatif antara pembiayaan publik dan swasta. Selain itu, sebanyak 34 provinsi telah menggunakan platform digital yang didukung PBB untuk memantau dan mengelola administrasi vaksinasi.

Reporter: Abdul Azis Said