PDIP Pastikan Koalisi untuk Pemilu 2024, Tak Jadi Bentuk Poros Tunggal

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU
Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) membacakan rekomendasi eksternal saat Penutupan Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Lavinda
30/6/2022, 21.50 WIB

Setelah memberi sinyal akan membentuk poros tunggal, kini Partai Indonesia Demokrasi Perjuangan (PDIP) memastikan akan menggunakan strategi koalisi dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP, Effendi Simbolon mengatakan penjajakan koalisi ke depan berpotensi dilakukan dengan menyodorkan nama Puan Maharani sebagai calon presiden (Capres).

“Pasti koalisi. Cuma Insyaallah calonnya Ibu Puan. Kami coba pokoknya ikhtiar,” ujar Effendi pada Kamis (30/6) di Kompleks Parlemen.

Menurut Effendi, utusan PDIP telah menemui perwakilan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk menjajaki peluang koalisi. Menurutnya, hubungan di antara kedua partai tergolong cair dan tidak kaku.

“Sama Gerindra sudah ketemu. Hubungannya tidak kakulah,” katanya.

Diketahui, para kader Gerindra berencana untuk mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto sebagai Capres dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang. Jika PDIP berkoalisi dengan Gerindra, maka keduanya berpotensi sama-sama membawa ambisi untuk mengusung Capres.

Menanggapi dinamika tersebut, Effendi enggan berkomentar lebih jauh, sebab hingga kini PDIP secara organisasi belum resmi mengusung satupun nama Capres. Keputusan tersebut berada di tangan ketua umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

“Posisinya saya tidak tahu Prabowo-Puan atau Puan-Prabowo. Itu tergantung Ibu (Megawati). Cuma kemungkinan berkoalisi dengan Gerindra besar,” jelasnya.

Selain Gerindra, PDIP juga berencana untuk melakukan penjajakan koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Saat ini, PKB diketahui telah berkoalisi dengan Gerindra. Oleh sebab itu, PDIP membuka pintu selebar-lebarnya dengan PKB.

“Kan, sama Gerindra memungkinkan. Sama PKB juga besar,” ujar Effendi.

Selain dengan PKB, penjajakan koalisi juga akan dilakukan PDIP dengan partai politik lainnya, kecuali Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

Ke depan, partai berlambang banteng itu berencana mengutus Puan Maharani dalam upaya penjajakan koalisi. Namun, masih belum diketahui perihal waktu Puan menemui para ketua umum partai politik.

“Padat dia safari ke dapil (daerah pemilihan) sebagai Ketua DPR (Dewan Perwakilan Rakyat). Kalau ke Ketum (partai) tidak terlalu mendesak,” kata Effendi.

Sebelumnya Puan Maharani telah memberitahu bahwa dirinya mendapat tugas baru dari Megawati untuk menangani penjajakan koalisi. Menurutnya, penjajakan akan dimulai segera, mengingat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP telah usai pada pekan lalu.

“Nanti saya juga ditugaskan ibu ketua umum sebagai Ketua DPR akan bersilaturahmi dengan semua ketua umum. dan kemarin kita baru saja selesai Rakernas. Ini kan masalah waktu saja,” kata Puan dalam acara Festival Bakar Ikan Nusantara oleh PDIP pada Sabtu (25/6).

Tak hanya perihal tugas baru, Puan juga menyatakan, PDIP akan membangun kerja sama dengan berbagai partai politik. Meski telah memenuhi prasyarat presidential threshold, menurutnya, PDIP tetap membutuhkan kerja sama dengan partai lain dalam hal membangun bangsa.

“Untuk membangun bangsa itu tidak mungkinlah kita sendiri sendiri. Jadi kerja sama itu akan menjadi sangat penting menuju 2024,” ungkapnya.

Sayangnya, Puan masih enggan memberi tahu partai mana yang terlebih dahulu akan diajak berkomunikasi dalam rangka penjajakan koalisi. Menurutnya, PDIP akan membangun komunikasi dengan seluruh partai politik.

“Semua partai kita akan jajaki. Semuanya saya temui nanti, insya Allah,” tuturnya.

Reporter: Ashri Fadilla