4 Contoh Footnote untuk Karya Ilmiah dan Penelitian

pixabay.com/alison506
Ilustrasi, footnote pada sebuah buku.
Editor: Agung
1/7/2022, 13.38 WIB

Footnote adalah catatan kaki yang berfungsi untuk menerangkan suatu kata atau istilah. Footnote biasanya menjadi referensi dalam karya tulis atau jurnal ilmiah.

Footnote menjadi bagian dari daftar pustaka. Salah satu kode etik dari penulisan karya tulis adalah menuliskan sumber sitasi atau kutipan. Kutipan ini biasanya menggunakan footnote atau bodynote. Selanjutnya sumber referensi di footnote akan muncul dalam daftar pustaka.

Pengertian Footnote

Dalam buku Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), footnote adalah penyebutan sumber kutipan, penjelasan tambahan, atau komentar terhadap teks. Footnote menggunakan nomor urut yang ditempatkan di kaki halaman (bagian bawah halaman).

Biasanya footnote menjadi sumber referensi, pendapat ahli, fakta, dan ikhtisar suatu kutipan. Footnote memiliki bentuk berbeda, contohnya footnote untuk sumber kutipan dari surat kabar, buku, makalah, internet, wawancara, dan karya yang tidak diterbitkan.

Aturan Membuat Footnote

  1. Setiap footnote ditempatkan pada halaman yang sama dengan bagian yang dikutip.
  2. Footnote memiliki jarak 2 spasi di bawah teks baris kalimat terakhir, ditarik garis pemisah mulai dari batas margin kiri sampai margin kanan.
  3. Footnote pertama di halaman yang bersangkutan juga ditempatkan pada jarak dua spasi dibawah garis pemisah .
  4. Nomor footnote disusun secara berurutan dari nomor satu sampai nomor terakhir. Penulisan tanpa titik atau tanda kurung.
  5. Setiap nomor footnote ditempatkan setengah spasi di atas baris pertama. Footnote tidak ditambahkan titik, tanda kurung, dan lainnya. Tetapi footnote diikuti huruf pertama dalam footnote.
  6. Setiap footnote diketik spasi satu dan dimulai sesudah 1,5 cm dari batas tepi kiri. Sedangkan batas kedua dan seterusnya dimulai dari batas tepi kiri.
  7. Footnote terdiri dari 2 alinea atau lebih maka setiap alinea disusun seperti petunjuk diatas.
    Jarak antara tiap-tiap footnote adalah satu spasi. Penulisan menggunakan huruf Times New Roman.

Aturan Penulisan Sumber Kutipan pada Footnote

1. Buku Cetak

Nama penulis tanpa gelar dan tidak dibalik, Judul Tulisan Dimiringkan, (Kota terbit: penerbit, tahun terbit, hlm. 1.

2. Jurnal

Nama penulis tidak dibalik dan tanpa gelar, Judul Artikel cetak miring, Nama Jurnal. Vol. 2 No. 2, Oktober 2016, hlm. 28.

3. Berita dari internet

Penulis berita, Judul tulisan cetak miring, Nama Website, link lengkap halaman web, tanggal, bulan, dan tahun

4. Hasil Wawancara

Nama yang diwawancarai, Topik wawancara, Nama pewawancara, tanggal bulan dan tahun (waktu kegiatan wawancara)

5. Ibid

Ibid, op.cit, dan loc.cit digunakan ketika suatu sumber sudah dicantumkan di footnote sebelumnya. Ibid kependekan dari kata ibidem, artinya pada tempat yang sama.

Cara Membuat Footnote

  • Buka aplikasi Microsoft Word
  • Tempatkan kursor di akhir kalimat yang dikutip
  • Klik tab References
  • Pilih simbol Insert Footnote, maka muncul nomor footnote di akhir kalimat yang dikutip. Muncul juga footnote di
  • kaki halaman secara otomatis
  • Setelah itu ketik sumber kutipan pada kaki halaman dengan format paragraf menjorok ke dalam.
Contoh Footnote (Buku Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK))

Cara Membuat Footnote di Daftar Pustaka

  1. Letakkan kursor pada salah satu footnote
  2. Tekan tombol Ctrl+A secara bersamaan untuk menyeleksi seluruh isi footnote
  3. Kemudian tekan tombol Ctrl+C di keyboard untuk menyalin
  4. Tempatkan kursor di halaman daftar pustaka
  5. Tekan tombol Ctrl+V bersamaan untuk menampilkan hasil salinan
  6. Kemudian hapus bagian yang tidak perlu atau sesuaikan dengan aturan penulisan daftar pustaka

Contoh Footnote

Mengutip dari buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir, berikut contoh Footnote untuk penulisan ilmiah:

1. Ibid

Dedi Soemardi, Sumber-Sumber Hukum Positif, Alumni, Bandung, 1980, h.10.
Ibid
Ibid, h.32

2. Op.cit

Op.cit kependekan dari kata opere citato, artinya dalam karya yang telah disebut. Berikut contoh penggunaan op.cit di footnote:

17Sudargo Gautama, Hukum Agraria Antar Golongan, Alumni, Bandung,1973, h.131.

18Sudargo, Gautama, Masalah Agraria, berikut Peraturan-Peraturan dan Contoh-contoh, Cet. II, Alumni, Bandung, 1973, h.98.

2. Skripsi atau Tesis

16Suyanto, "Pemberian Hak Atas Tanah hasil Reklamasi", Tesis, Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, 2013, h.263.

3. Surat kabar

15Lim, "Sudah Tiba Waktunya Hukum Intergentil Ditinggalkan Sebagai Mata Kuliah", Kompas, 28 Agustus, 1979, h.III.

4. Buku

1Suyanto, Pengantar Hukum Pidana, Deepublish, Yogyakarta, 2018, h. 299

2Lon L. Fuller, Jurisprudence, The Foundation Press, Mineloa, New York, 1949, h.14.