Sejumlah raksasa teknologi Cina seperti Tencent dan Ant Group telah bergabung menandatangani pakta untuk menghentikan perdagangan NFT alias non-fungible token di pasar sekunder. Hal ini lantaran mereka menilai perdagangan NFT spekulatif.

Dikutip dari Reuters, adanya penandatanganan pakta itu berdasarkan inisiatif yang dipimpin oleh Asosiasi Industri Kebudayaan Cina. Inisiatif penandatanganan pakta itu diberi tajuk "pengembangan disiplin industri digital koleksi".

Ada 30 perusahaan teknologi dan lembaga yang telah menyetujui pakta. Selain Tencent dan Ant Group, Baidu serta JD.com turut menandatangani pakta.

 "Melalui pakta itu, Tencent hingga Ant Group akan membantu mencegah perdagangan sekunder dan spekulasi NFT," dikutip dari Reuters pada Kamis (30/6).

Pakta yang ditandatangani pada Kamis (30/6) itu berisi 14 artikel. Dalam pakta itu, terdapat larangan perdagangan sekunder. Kemudian, subjek diminta untuk menerapkan keaslian nama saat menjual barang koleksi digital kepada pengguna.

Pakta ini juga meminta platform untuk memastikan teknologi blockchain mereka aman dan terkendali. Hal ini untuk melindungi informasi pribadi pengguna.

Cina memang bersikap keras terhadap NFT. Sebelumnya asosiasi perbankan, sekuritas, dan keuangan di Negeri Panda juga telah memperingatkan risiko keuangan yang terkait dengan instrumen investasi tersebut. Asosiasi juga membuat pedoman penggunaan NFT bagi anggotanya untuk menghindari risiko.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan