Temui Keluarga Brigadir J, Komnas HAM Dapatkan Informasi hingga Foto

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Polisi berjaga di depan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo pascaperistiwa baku tembak dua ajudannya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022) malam.
17/7/2022, 17.04 WIB

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mulai bergerak untuk mengumpulkan keterangan terkait kematian Brigadir J. Komnas HAM telah menemui keluarga polisi tersebut untuk mendapatkan informasi terkait baku tembak di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jenderal Pol Ferdy Sambo itu.

Anggota Komnas HAM Mohammad Choirul Anam mengatakan mereka mendapatkan banyak keterangan serta informasi lain dari keluarga Brigadir J. Mereka juga mengapresiasi informasi yang diberikan demi mengungkap peristiwa kematian anak buah Ferdy Sambo itu.

"Kami diberikan banyak keterangan, foto, dan video oleh pihak keluarga," kata Choirul Anam di Jakarta, Minggu (17/7) dikutip dari Antara.

Anam mengatakan hal yang penting mengetahui konteks foto dan video tersebut, termasuk keterangan keluarga Brigadir J soal ada yang meretas telepon seluler. "Kami dapat informasi kapan peretasan dilakukan, polanya seperti apa dan lainnya," katanya.

Komnas HAM juga mendapatkan keterangan adanya polisi yang datang dalam jumlah besar ke rumah keluarga Brigadir J di Jambi.  Meski demikian belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai maksud kedatangan aparat itu.

Komnas HAM juga berharap bisa bertemu Ferdy Sambo dan istrinya untuk mengumpulkan keterangan kejadian tersebut. Namun mereka menghormati keputusan istri jenderal bintang dua itu jika ingin mendapatkan pendampingan psikologis.

Tak hanya itu, komisi juga akan menggali keterangan dari dokter forensik, hingga tim siber yang menangani kasus tersebut. Hal ini agar kasus kematian Brigadir J dapat semakin jelas diungkap.

PENETAPAN TERSANGKA BARU KEBAKARAN KEJAGUNG (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.)

Komnas HAM merupakan bagian dari tim khusus yang dibentuk untuk mengungkap kematian Brigadir J. Adapun Penanggung jawab tim tersebut yaitu Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono.

Tim khusus yang dimaksud terdiri dari, internal dan eksternal Polri. Dari pihak internal Polri ada Irwasum, Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim), Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Provos, dan Pengamanan Internal (Paminal). Kemudian pihak eksternal terdiri dari Komnas HAM dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Brigadir J tewas setelah dikabarkan baku tembak dengan Bharada E di rumah pada Jumat (8/7) lalu. Meski demikian, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD merasa ada yang janggal dari kasus tersebut.