Penularan Covid-19 di Indonesia masih menunjukkan kenaikan. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan prediksi puncak kasus di akhir Juli bisa berubah karena munculnya jamaah haji yang menjadi pasien corona.
Namun Budi belum mengatakan berapa jamaah haji yang saat ini pulang dengan status positif Covid-19. Sebelumnya Menkes memprediksi puncak penularan akan mencapai 20 ribu pada pekan ketiga hingga keempat Juli.
"Kami lihat profilnya mungkin agak berubah karena jamaah haji pada berdatangan dan beberapa kena Covid-19," kata Budi di Jakarta, Selasa (19/7) dikutip dari Antara.
Prediksi awal diukur berdasarkan penularan yang terjadi di Afrika Selatan, negara asal subvarian BA.4 dan BA.5. Kenaikan kasus di Afsel hanya sepertiga dari puncak Omicron BA.1.
Begitu pula angka perawatan di rumah sakit juga sepertiga Omicron. Oleh sebab itu ia memperkirakan puncak kasus di Indonesia bisa mencapai 20 ribu dan se telah itu turun kembali.
"Kalau sementara kita lihat, BA.4 dan BA.5 itu tinggi kenaikannya," kata Budi.
Dia juga mengatakan pola penularan BA.4 dan BA.5 yang terjadi di Indonesia lebih mirip dengan India dengan kenaikan kasus yang relatif tak tinggi. Sedangkan lonjakan kasus tinggi dialami negara seperti Inggris, Amerika Serikat, hingga Jepang.
"Prancis dan AS sudah di atas 100 ribu kasus (per hari)," katanya.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memprediksi puncak penularan BA.4 dan BA.5 akan terlampaui pada pekan ini. Dia juga Dante mengatakan puncak penularan kemungkinan telah terjadi pada Sabtu (16/7).
Kasus positif pada Sabtu bertambah 4.329 orang, sedangkan kasus aktif bertambah 1.621 menjadi 26.594 kasus. Pada Minggu (17/7), kasus positif bertambah 3.540 dan laju kasus aktif turun ke angka 956 menjadi 27.550.
Sebelumnya beberapa jemaah haji dari Jawa Timur positif Covid-19 saat tiba di Tanah Air. Sedangkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah meminta jemaah menjalani vaksinasi booster sebelum pulang ke kampung halamannya masing-masing.