Maraknya serial drama dan musik Korea Selatan membuat banyak generasi muda Indonesia penasaran akan budaya negara tersebut. Tak sedikit dari mereka yang bahkan penasaran untuk merasakan tinggal di negeri ginseng itu.

Salah satu cara yang bisa ditempuh untuk memiliki pengalaman hidup di Korea Selatan adalah dengan kuliah di sana. Berita baiknya, sudah banyak beasiswa yang bisa diraih mahasiswa Indonesia jika ingin melanjutkan kuliah ke Korea Selatan.

Salah satu mahasiswa Chungnam National University asal Indonesia, Aulia Rizkiana, membagikan pengalamannya meraih beasiswa di Korea Selatan. Dia mengatakan, banyak orang Indonesia yang mengetahui bahwa beasiswa kuliah di Koreal Selatan hanya melalui Global Korea Scolarship.

Padahal ada cara lain untuk mendapatkan beasiswa, salah satunya yaitu melalui Brain Korea 21 (BK21). Beasiswa ini sama-sama diberikan oleh pemerintah Korea Selatan, namunBeasis  langsung diberikan pada universitas untuk disalurkan pada mahasiswa.

"Saya ikut s2 beasiswa profesor. Jadi yang membiayai adalah profesor, tapi di bawah BK21 scolarship," ujarnya pada Talshow Zigi Korean Day bertajuk "Diaspora in Korea to the Next Level", Minggu (24/7).

Aulia pun membagikan pengalamannya untuk meraih beasiswa profesor ini. Berikut tahapan yang harus dilalui:
1. Tentukan jurusan dan universitas yang ingin didaftarkan

2.  Cari profesor yang akan menjadi sponsor untuk beasiswamu sesuai dengan minat jurusan yang diinginkan. Caranya dengan membuka website universitas. Di sana, biasanya terdapat daftar profesor dan alamat email yang bisa kamu hubungi.

3. Kirimkan email perkenalan kepada profesor yang akan memberikan sponsor.  Jangan lupa untuk melampirkan curiculum vitae, pencapaian riset, dan juga menyampaikan apa saja yang ingin dicapai saat menjadi asisten di laboratorium profesor tersebut.

4. Jika profesor tertarik pada profilmu, dia akan membalas email dan melakukan interview.

5. Jika lolos interview, kamu bisa mendaftarkan diri ke universitas. Aulia mengatakan, pendaftaran di universitas ini akan sama dengan jalur umum. Namun demikian, profesor akan memberi surat rekomendasi bahwa calon mahasiswa telah diterima di laboratoriumnya.

Aulia mengatakan, beasiswa ini bisa digunakan untuk menempuh pendidikan S2 atau S3. Jika pencapaianmu bagus, tak jarang profesor pun langsung menawarkan untuk melanjutkan beasiswa ke jenjang selanjutnya.

"Saya pun sebenarnya sudah ditawarkan profesor untuk lanjut S3. Tapi saya ingin fokus untuk selesaikan thesis dulu," katanya.

Aulia mengingatkan bahwa mahasiswa yang mengambil beasiswa profesor tidak diperkenanka untuk bekerja, kecuali yang telah mendapatkan persetujuan universitas dan mengajukan ke imigrasi. Namun demikian, dia kerap mendapatkan penghasilan ketika membantu proyek penelitian yang dikerjakan profesor.

"Kalau nulis makalah maupun essay pun biasanya ada bonusnya," ujarnya.

Bekerja di BNI
Selain kuliah di Korea Selatan, cara lain untuk menetap di negeri tersebut adalah bekerja. Salah satunya dengan bekerja di BNI.

Deputy General Manager Kantor Cabang Luar Negeri BNI Seoul, Ardi Ferdianysah Saleh, mengatakan bahwa perusahaannya membuka kesempatan bagi pegawainya untuk bekerja di luar negeri. Caranya dengan mendaftarakan diri ke jalur Office Development Program (ODP) BNI.

"Nanti kalau masuk ke korporasi, bisa memilih untuk mengikuti pendidikan Global Business Officer. Di situ akan mendapatkan pengetahuan tentang international banking dan berkesempatan untuk bertugas di enam kantor cabang BNI dan kantor perwakilan di Belanda," ujarnya.

Ardi mengatakan, BNI sudah enam tahun membuka kantor cabang di Seoul, Korea Selatan atau sejak 2016. "Misi kami menjembatani kebutuhan masyarakat Indonesia di Korea Selatan, bukan hanya disapora yang punya usaha tapi juga yang masih menjadi mahasiswa," ujarnya.

BNI kantor cabang Seoul mneyediakan berbagai produk perbankan seperti penyimpanan, reksadana, juga saham. "Kami juga membantu pembiayaan bagi diaspora Indonesia yang ingin memiliki usaha di sini," ujarnya.

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mencatat jumlah alumni LPDP per 31 Desember 2020 sebanyak 12.597 orang. Alumni penerima beasiswa LPDP tentunya merupakan lulusan dari berbagai universitas terbaik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Alumni LPDP yang kuliah di luar negeri paling banyak berasal dari Wageningen University. Universitas yang terletak di Belanda itu telah meluluskan mahasiswa penerima beasiswa LPDP Indonesia sebanyak 283 orang.