Erdogan: Rusia dan Ukraina Akan Akhiri Perang di Meja Perundingan
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan siap mendukung perundingan damai antara Rusia dan Ukraina. Hal ini disampaikan Erdogan usai bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky di Lviv.
Erdogan mengatakan baik Zelensky maupun Presiden Rusia, Vladimir Putin memiliki opini yang sama soal akhir dari perang kedua negara. Turki, dalam hal ini akan berperan sebagai mediator.
"Saya berkeyakinan perang akan berakhir di meja perundingan," kata Erdogan dikutip dari Financial Times, Jumat (19/8).
Kunjungan Erdogan ini bersamaan dengan kedatangan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres. Mereka meninjau dibukanya koridor ekspor gandum dari Ukraina.
Sebanyak 30 kapal bisa keluar dari Pelabuhan Odessa dan mengakhiri blokade selama enam bulan. Ekspor ini juga diharapkan dapat membantu meredakan krisis pangan global.
Erdogan mengatakan ia membahas cara memperbaiki rantai pasok gandum. Ekspor yang mulai bisa dilakukan menunjukkan bagaimana Turki dan PBB bisa mendorong kerja sama antara Ukraina dan Rusia.
Erdogan, Zelensky, dan Guterres bertemu saat ketegangan masih tinggi lantaran Rusia menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia. Erdogan lalu mengingatkan kedua negara agar tidak bermain-main dengan kondisi ini.
"Kita tidak mau lagi melihat kejadian Chernobyl," katanya.
Tak hanya itu, Erdogan mengatakan kepada Zelensky bahwa Turki siap membantu Ukraina usai perang. Kedua negara juga telah menandatangani kesepakatan tentang rekonstruksi.
Sedangkan Zelensky meminta PBB memastikan keamanan pembangkit listrik nuklir terbesar di Eropa tersebut. Ia sebelumnya telah meminta Rusia untuk mundur tanpa syarat dari Zaporizhzhia.