Inspektur Jenderal Pol. Ferdy Sambo diduga telah merancang skenario pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Mahfud MD pun menilai sejumlah lembaga tertipu oleh prank atau aksi tipu-tipu Sambo.
Ia menduga, Kompolnas, Kapolda Metro Jaya Fadil Imran, dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah terkena prank.
"Saya sampai sekarang tidak terpikir kalau Kapolda Metro Jaya bagian dari itu. Saya berpikirnya kena prank juga," kata Mahfud saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (22/8).
Mahfud pun menyinggung peristiwa Sambo dan Fadil Imran berpelukan. "Mungkin ini dibisikin, 'Saya ini dizalimi, Bang' sehingga dipeluk-peluk," katanya.
Mahfud juga membantah pernah menyatakan Fadil Imran bakal menyusul menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan tersebut. Ia mengatakan tidak mengetahui apakah Fadil termasuk dalam skenario Ferdy Sambo.
Sebelumnya, beredar sebuah video berdurasi 24 detik mengenai pertemuan antara Fadil Imran dan Ferdy Sambo. Momen ini terjadi ketika Fadil sengaja menyambangi Irjen Ferdy Sambo di Mabes Polri pada Rabu (13/7).
Dalam video, Sambo tampak menangis di bahu Fadil Imran. Sementara, Fadil Imran membalas pelukan sambil menepuk pundak, mengelus kepala, dan mengecup kening Sambo.
Fadil Imran mengatakan pelukan itu bentuk dukungan dirinya terhadap Ferdy Sambo atas kasus baku tembak sesama polisi yang menyebabkan Brigadir J tewas. Sebagai informasi, Ferdy Sambo merupakan lulusan Akademi Kepolisian Angkatan 1994 dan adik angkatan dari Fadil yang lulusan Akpol 1991.