Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J menjadi momentum Polri memperbaiki kinerja. Listyo juga menyebut kasus yang menyeret Inspektur Jenderal Pol. Ferdy Sambo ini menjadi pertaruhan nama baik Korps Bhayangkara.
"Ini pil pahit, tapi ini momentum kami untuk memperbaiki institusi Polri," kata Listyo saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Jakarta, Rabu (24/8).
Listyo mengatakan pembenahan penting dilakukan demi menjaga kepercayaan masyarakat. Adapun saat ini tahap I berkas perkara sudah diserahkan ke Kejaksaan Agung pada Jumat (19/8) lalu.
"Kami berterima kasih ke bapak Jaksa Agung yang telah mengirim 30 personelnya untuk bekerja secara simultan," kata Kapolri.
Listyo hadir bersama 18 anggota Tim Khusus (Timsus) untuk memberikan penjelasan secara lengkap terhadap kasus Ferdy Sambo. "Kami sampaikan, dalam penanganan kasus ini kami solid," katanya.
Ketua Komisi Hukum DPR, Bambang Wuryanto mengatakan penjelasan diperlukan untuk menjernihkan semua isu terhadap kasus yang menyeret Inspektur Jenderal Pol. Ferdy Sambo.
"Dengan adanya penjelasan Kapolri diharapkan tidak ada spekulasi ke depannya," kata Bambang.
Sebelumnya Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Mahfud MD mengatakan motif pembunuhan Brigadir J sensitif. Ia mengatakan latar belakang kasus tersebut hanya patut dikonsumsi orang dewasa.
Dalam kasus ini, polisi juga telah mengumumkan lima tersangka. Selain Sambo, empat orang lainnya adalah Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu, dan Kuat Ma'ruf.