Presiden Joko Widodo meminta kepada para pendukungnya untuk berhati-hati dalam mendukung calon presiden di Pemilu 2024.
Jokowi mengingatkan para relawan yang telah mendukungnya untuk harus selalu kompak dan tidak terburu-buru.
"Jangan salah menentukan siapa, setuju? Saya titip lagi, hati-hati, hati-hati, ulah buru rusuh. Jangan buru-buru. Saya ulang lagi. Ulah lepat. Jangan keliru, jangan salah menentukan sikap,” kata Jokowi saat membuka Musyawarah Rakyat (Musra) I Jawa Barat di GOR Arcamanik, Kota Bandung, dikutip dari Antara, Minggu (28/8).
Musyawarah Rakyat (Musra) digelar di 34 provinsi oleh relawan Pro Jokowi (Projo) dengan agenda membahas figur calon presiden dan calon wakil presiden pilihan rakyat.
Dalam kerempatan itu, Jokowi juga kembali menegaskan soal wacana tiga periode yang sempat memanas beberapa waktu lalu. Menurutnya, ia akan selalu taat pada konstitusi yang tidak memperbolehkan pencalonan dirinya kembali di 2024.
"Jangan sampai ada yang baru ngomong tiga periode kita sudah ramai. Itu kan tataran wacana kan? Kan boleh saja orang menyampaikan pendapat, orang kalau ada yang ngomong 'Ganti presiden' kan juga boleh, ya ndak? 'Jokowi mundur', kan juga boleh," katanya.
Sementara itu, Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang, Marianus Kleden, mengatakan gestur Jokowi yang terkesan berhati-hati ini menunjukkan ia ingin menjaga perasaan Megawati.
Kleden mengatakan, peringatan dari Jokowi itu menunjukkan dia menjaga perasaan Megawati yang mau mencalonkan Puan Maharani pada Pilpres 2024. Namun jika pada akhirnya Puan Maharani tidak diajukan jadi calon presiden, kata Kleden, maka pilihan PDI Perjuangan kemungkinan besar jatuh pada Ganjar Pranowo sebagai kader PDI Perjuangan yang saat ini menjabat gubernur Jawa Tengah.
"Ini bisa terjadi karena dari puncak pimpinan PDI Perjuangan juga menegaskan bahwa Megawati adalah nasional sejati yang tidak akan mengorbankan negara demi keluarga," katanya, dikutip dari Antara, Minggu (28/8).
Ia mengatakan di tengah berbagai kemungkinan yang bisa terjadi inilah yang membuat Jokowi mengingatkan para relawan pendukungnya agar tidak tergesa-gesa.
Ia mengatakan peringatan ini bukan berarti mensinyalir Jokowi mendukung Puan Maharani sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.
"Peringatan ini artinya Jokowi menginginkan agar pernyataan dukungan dari relawan perlu menunggu momentum yang tepat," katanya.