MyPertamina Tembus 1 Juta Pendaftar, Mayoritas Konsumen Pertalite

ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.
Petugas Pertamina menyosialisasikan aktivasi pendaftaran pembelian BBM bersubsidi kepada pengendara di SPBU Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, Jumat (1/7/2022).
31/8/2022, 19.55 WIB

PT Pertamina (Persero) mencatat sudah ada lebih dari satu juta unit kendaraan yang didaftarkan pada Program Subsidi Tepat MyPertamina hingga akhir Agustus ini. Dari angka tersebut, Pertalite mencapai 70% kendaraan dan 30% merupakan pengguna solar subsidi.

Sektetaris Perusahaan Pertamina Parta Niaga, Irto Ginting mengatakan dari data yang terkumpul, mayoritas pendaftar Pertalite merupakan pengguna kendaraan pribadi. Sedangkan untuk Solar komposisinya seimbang antara pengguna pribadi maupun kendaraan umum.

Irto menjelaskan, Program Subsidi Tepat saat ini bertujuan untuk mendata kendaraan yang menggunakan Pertalite dan Solar.  Pertamina perlu mendata konsumsi BBM bersubsidi sehingga penyalurannya bisa lebih termonitor dan mencegah adanya kecurangan atau penyalahgunaan di lapangan.

"Saat ini fokusnya masih pada pendaftaran dan sosialisasi, memastikan kesiapan sistem serta operasional sambil memantau perkembangan revisi Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014 yang menjadi acuan penetapan penyaluran BBM bersubsidi,” kata Irto dalam siaran pers pada Rabu (31/8).

Dalam meningkatkan jumlah pendaftar, Pertamina juga terus menambah titik pendaftaran langsung. Bagi masyarakat yang memiliki akses internet dan akses telepon pintar, pendaftaran daring juga bisa malakukan register melalui situs web subsiditepat.mypertamina.id dan menu Subsidi Tepat di aplikasi MyPertamina.

“Ada lebih dari 1.300 titik booth pendaftaran offline, lokasinya bisa dicek langsung melalui https://mypertamina.id/lokasi-pendaftaran-offline-bbm-subsidi-tepat.” kata Irto.

Irto juga terus mengingatkan kepada masyarakat yang merasa berhak mendapatkan BBM subsidi agar segera mendaftarkan kendaraannya. Pertamina Patra Niaga juga saat ini sedang menguji coba kesiapan verifikasi QR Code di beberapa titik.

Ke depannya, Program Subsidi Tepat ini akan bersinergi dengan regulasi penetapan penyaluran BBM subsidi yang ditentukan pemerintah. Harapannya, subsidi bisa jatuh kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Masyarakat rentan yang memang butuh energi dengan harga terjangkau untuk kebutuhan mereka,” kata Irto.

Meski demikian, masyarakat hingga bulan lalu masih tak setuju penggunaan aplikasi ini. Dari Survei Litbang Kompas, 82.6% responden tak setuju apabila pembelian BBM subsidi harus mendaftar lewat aplikasi.

Sementara itu, hanya 16,1% yang mengatakan setuju dengan kebijakan tersebut. Sedangkan, 1,3% responden mengatakan tidak tahu.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu