Jokowi Sebut Jumlah Penerima Bansos BBM Besar, Tak Mungkin 100% Akurat

ANTARA FOTO/BPMI Setpres/Laily Rachev/foc.
Presiden Joko Widodo (tengah) memberikan bantuan pada pedagang saat mengunjungi Pasar Ngrimase Olilit, Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat (2/9/2022).
3/9/2022, 13.17 WIB

Presiden Joko Widodo hari ini menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) di Lampung. Jokowi mengatakan, penyaluran bantuan sosial yang telah dimulai di beberapa wilayah telah berjalan baik.

Namun, Jokowi juga mengingatkan bahwa penyaluran bansos tersebut tak mungkin 100% akurat. Ini lantaran jumlah penerimanya sangat besar, mencapai 20,6 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

"Ada satu, dua, tiga yang tidak tepat iya. Karena yang dibagi itu jumlahnya banyak sekali," kata Jokowi di Lampung, Sabtu (3/9) dikutip dari Antara.

Jokowi mengatakan penyaluran BLT BBM akan dilakukan ke seluruh kota dan kabupaten di Indonesia pada pekan depan.

Adapun, alokasi dana yanng disiapkan untuk BLT BBM mencapai Rp 12,4 triliun untuk 20,6 juta KPM. Tiap keluarga akan mendapatkan BLT sebesar Rp 600 ribu yang disalurkan dua kali lewat kantor pos.

Selain pemberian BLT, pemerintah juga memberikan subsidi bagi 16 juta pekerja dengan gaji di bawah Rp 3,5 juta. Bantuan subsidi yang diberikan sebesar Rp 600 ribu setiap pekerja.

Selain itu, pemerintah juga menyediakan bansos dari 2% alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH). Pemerintah pusat menyerahkan masing-masing kepala daerah untuk mengatur skemanya.

Total anggaran DTU yang dipangkas tersebut Rp 2,17 triliun. Dana tersebut kemudian dipakai untuk memberi subsidi kepada masyarakat atas biaya transportasi angkutan umum, ojek, memberi bantuan kepada nelayan hingga tambahan perlindungan sosial.

Secara total, ada Rp 24,17 triliun anggaran yang disiapkan untuk menambah bantuan sosial. Bantuan diharapkan bisa mengurangi tekanan dan kemiskinan pada masyarakat.