Hasil penelitian Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan mayoritas dari 1.220 responden, menilai sangat puas atau cukup puas dengan jalannya demokrasi di Indonesia.
Tingkat kepuasan ini cukup tinggi, mencapai 77,7% responden. Sedangkan mereka yang kurang atau tidak puas sama sekali, tercatat sekitar 18,8%.
Meski puas dengan kinerja demokrasi, mayoritas publik menilai kondisi politik kita berada pada tingkat sedang, mencapai 41,9%. Sementara mereka yang menilai pada kondisi baik atau sangat baik mencapai 32,1%.
Lalu sekitar 17,7% responden lainnya menyatakan kondisi politik Indonesia pada level yang buruk atau sangat buruk.
"Jadi kondisi politik kalau dibandingkan antara positif dengan negatif masih cenderung positif penilaiannya," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, saat memaparkah hasil survei yang disiarkan melalui channel Youtube LSI, Minggu (4/9).
Survei LSI juga menunjukkan kegelisahan publik terhadap masalah prioritas yang harus diselesaikan pemimpin nasional dalam waktu lima tahun mendatang.
Masalah ini meliputi pengendalian harga kebutuhan pokok (32,8%), menciptakan lapangan kerja atau mengurangi pengangguran (19,1%), mengurangi angka kemiskinan (13,1%), memberantas korupsi (7,4%), dan memajukan sektor pertanian (4,3%).
"Permasalahan utama masyarakat kita memang masih terkait dengan ekonomi," jelasnya.
Lalu siapa nama yang dipercaya masyarakat mampu menyelesaikan persoalan ini dan memimpin negeri pada Pemilu 2024 nanti?
Pada simulasi 19 nama calon presiden secara semi terbuka, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memimpin dengan elektablitas mencapai 24,5%. Lalu menyusul Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan 21,3%.
Selanjutnya ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 19,3%. Pada posisi keempat, nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengikuti dengan 10,4%.
Sedangkan nama-nama lainnya seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Sandiaga Uno, Erick Thohir, hingga Puan Maharani berada di bawah 3%.
Jika memperbandingkan ketiga nama teratas tersebut dalam simulasi tertutup, nama Ganjar kembali memimpin dengan 31,7%, kemudian Prabowo di tempat kedua dengan 30,1%, lalu Anies pada posisi ketiga dengan 28,2%.
Sementara untuk calon wakil presiden, pada simulasi tertutup nama Ridwan Kamil mencuat paling tinggi dengan 16,6%, disusul Anies Baswedan pada posisi kedua dengan 14,1%, lalu Sandiaga Uno dengan 10%, Ganjar Pranowo 8,5%, lalu Erick Thohir dengan 8,1%.
Di samping nama-nama tersebut, terdapat beberapa nama lain seperti AHY, Prabowo, Puan Maharani, yang memiliki elektabilitas di bawah 5%.
Kemudian untuk partai politik, pada lima besar mayoritas responden memilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih mendapatkan kepercayaan tertinggi dengan 26,6%, disusul Partai Golkar dengan 11,7%, lalu Gerindra 9,9%, Demokrat 8,7%, serta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 6,6%.
Sementara partai politik seperti Perindo, PAN, PSI, hingga Hanura, mengacu pada survei LSI ini tidak lolos Parliamentary Threshold sebesar 4%, sehingga mereka tidak dapat masuk ke DPR.
Populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Dari populasi tersebut kemudian dipilih secara acak 1220 responden. Margin of error dari ukuran sampel tersebut mencapai +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, dengan asumsi simple random sampling.