Survei Polling Insitute menyebut hanya sebagian kecil pengguna ojek online yang akan beralih ke transportasi umum seiring dengan kenaikan tarif ojol.
Direktur Eksekutif Polling Institute Kennedy Muslim mengatakan sebanyak 29,1% pengguna ojol justru akan tetap menggunakan transportasi tersebut. Kemudian sebanyak 26,6% mengaku akan beralih ke sepeda motor pribadi, sebanyak 14% memilih kombinasi motor pribadi dan ojol, serta hanya 5,3% yang akan beralih ke angkutan umum.
“Peminat ojol tetap tinggi. Ini menunjukkan bahwa betapa tergantungnya masyarakat urban dengan transportasi ojek online," katanya, Minggu (11/9).
Kennedy mengatakan kenaikan tarif ojol juga mengancam mitra ojol itu sendiri. Misalnya, dengan kenaikan tarif sebesar Rp2.000 per perjalanan, sekitar 25% pengguna beralih ke moda lain. Adapun jika kenaikan tarif mencapai sekitar Rp4.000 per perjalanan, maka kemungkinan ada sekitar 72% pengguna yang tidak akan menggunakan ojol lagi.
Kennedy menuturkan kenaikan harga BBM membuat pengguna ojol ragu beralih ke kendaraan pribadi. “Kelompok yang akan tetap menggunakan ojol yaitu kelompok perempuan dan usia 31 tahun ke atas,” katanya.
Kennedy juga mengungkapkan jika diasumsikan pola preferensi umum tersebut berlaku konstan terhadap pengguna yang cenderung beralih ke motor pribadi, maka kenaikan harga BBM paling tidak akan mengurungkan niat sekitar 7-8% pengguna ojol yang akan beralih menggunakan motor pribadinya.
Survei Polling Institute bertajuk "Kenaikan Tarif Ojek Online di Mata Pengguna dan Pengemudi" itu dilakukan dalam periode 16-24 Agustus 2022 lalu. Populasi survei tersebut adalah warga yang berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah dan merupakan pengguna ojek online yang pernah bepergian minimal satu hari dalam seminggu terakhir.
Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) dengan sampel basis sebanyak 1.030 responden yang tersebar secara proporsional di 31 kabupaten/kota, kemudian dilakukan oversample sebanyak 190 responden pada kelompok pengguna rutin ojek online, sehingga total sampel yang dianalisis sebanyak 1.220 responden.
Sementara margin of error dari ukuran sampel basis tersebut sebesar +/- 3,1% pada tingkat kepercayaan 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).
Sedangkan sampel mitra driver dipilih secara random (multistage random sampling) sebanyak 810 responden dengan margin of error sampel sekitar +/- 3,5 % pada tingkat kepercayaan 95 % (dengan asumsi simple random sampling).