Sandiaga Batal Berikan Bansos Khusus Pelaku Wisata

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Menparekraf Sandiaga Uno sebelum menjanjikan bansos khusus untuk pelaku pariwisata guna menghadapi dampak kenaikan harga BBM.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
12/9/2022, 20.54 WIB

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Parekraf membatalkan rencana pemberian bantalan sosial kepada tenaga kerja industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak kenaikan harga BBM. Salah satu pertimbangan Sandiaga adalah pekerja di industri parekraf rata-rata memiliki penghasilan lebih dari Rp 3,5 juta per bulan.

"Kami khawatir, skema subsidi tersebut tidak tepat sasaran sehingga akhirnya pemerintah tidak mampu menghadirkan transformasi yang diharapkan dari realokasi subsidi BBM," kata Sandiaga dalam konferensi pers virtual, Senin (12/9).

Sandiaga mengatakan, pihaknya akan tetap mengidentifikasi beberapa dampak dan pola-pola mitigasi dari kenaikan harga BBM. Hasil identifikasi tersebut akan diserahkan kepada Kementerian Keuangan untuk membantu penyaluran subsidi BBM lebih tepat sasaran.

Sandiaga menghitung harga BBM saat ini akan menaikkan rata-rata harga produk ekonomi kreatif sebesar 10% - 20%. Kenaikan harga terutama terjadi pada produk kuliner, fashion, dan kriya. Selain itu, biaya berwisata juga akan naik terutama untuk destinasi wisata yang membutuhkan transportasi darat dan laut.

Sandiaga juga menilai kenaikan harga BBM akan menurunkan tingkat perjalanan bulanan wisatawan nusantara atau wisnus hingga 20%. Namun demikian, pemerintah masih menargetkan volume perjalanan wisatawan nusantara mencapai550 juta perjalanan pada tahun ini.

Sandiaga sebelumnya mengimbau kepada pelaku industri parekraf untuk melakukan tiga langkah dalam menghadapi dampak kenaikan harga BBM saat ini. Pertama, mendorong efisiensi biaya produksi.  Kedua, diversifikasi sumber pasokan bahan baku maupun penjualan. Ketiga, memprioritaskan pengeluaran yang betul-betul esensial.

Reporter: Andi M. Arief