345 Juta Orang Kelaparan, Jokowi Bersyukur RI Tak Kena Krisis Pangan

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dan Menteri ESDM Arifin Tasrif tiba untuk mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) terbaru di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9/2022).
29/9/2022, 13.42 WIB

Presiden Joko Widodo mengatakan dunia hingga saat ini masih dibayangi krisis pangan. Namun ia yakin Indonesia mampu menghadapi ini karena pasokan yang cukup.

Jokowi mengatakan 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan pangan akut. Namun hal tersebut tidak terjadi di Indonesia karena semua orang masih bisa makan setiap harinya.

"Kita semua patut bersyukur, bisa makan setiap hari," kata Jokowi dalam acara UOB Economic Outlook 2023 di Jakarta, Kamis (29/9).

Bukan tanpa sebab, International Rice Research Institute (IRRI) menyatakan Indonesia telah swasembada beras sejak 2019. Dengan pasokan pangan melimpah, maka Jokowi yakin RI bisa membantu negara lain menuntaskan kelaparan.

"Kenapa kita bangun food estate, supaya ada kelebihan pasok," katanya.


Indonesia mendapatkan penghargaan karena mencapai swasembada dan mampu memenuhi kebutuhan pangan pokok domestik. Produksi beras nasional dari tahun 2019 konsisten berada di angka 31,3 juta ton. Berdasarkan hitungan Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah stok akhir di bulan April 2022 tertinggi di angka 10,2 juta ton.

Jokowi saat menerima penghargaan pada Agustus 2022 lalu mengatakan bahwa swasembada beras merupakan buah dari pembangunan infrastruktur pertanian. Sejak 2015, dirinya telah membangun 29 bendungan. Jumlah itu ditargetkan bertambah menjadi 38 bendungan pada tahun ini.

Selain itu pemerintah juga melakukan berbagai upaya lainnya seperti pemanfaatan varietas unggul padi, intensifikasi lahan pertanian, dan ekstensifikasi lahan pertanian. Upaya tersebut mampu meningkatkan produksi padi Indonesia.