Banjir yang melanda sebagian wilayah Aceh Utara sejak Selasa (4/10) terus meluas. Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Abdul Muhari mengatakan hingga Kamis sore sebanyak 18.160 warga terpaksa mengungsi.
Menurut Ahmad warga yang terdiri dari 5.104 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke meunasah atau musala dan dataran tinggi yang tersebar di 28 titik.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Utara, Asnawi mengatakan meluasnya banjir dipengaruhi oleh beberapa faktor. Selain curah hujan tinggi yang masih sering terjadi, kondisi tanggul daerah aliran sungai (DAS) besar juga kehilangan kemampuan menampung debit air yang meningkat.
"Curah hujan masih tinggi ditambah tanggul-tanggul sungai di sini rendah dan banyak yang jebol. Air kiriman juga datang dari hulu Takengon dan Bener Meriah," ungkap Asnawi, Kamis (6/10).
Asnawi menambahkan, sejauh ini banjir telah berdampak pada 22.535 jiwa yang tinggal di 95 gampong yang berada di 12 kecamatan. BPBD memperkirakan banjir masih berpotensi meluas.
"Sepertinya hari ini kalau melihat informasi dari lapangan, saya perkirakan banjir bisa meluas sampai 14 kecamatan," ungkap Asnawi.
Hasil kaji cepat yang dihimpun, sebanyak 6.775 unit rumah terdampak. Sebanyak kurang lebih 500 hektar lahan persawahan terendam. Selain itu 4 kantor pemerintahan terendam termasuk 1 gedung fasilitas kesehatan dan 1 gedung sekolah.
Saat ini, BPBD Kabupaten Aceh Utara bersama tim gabungan dari unsur TNI, Polri, instansi terkait dan relawan serta masyarakat terus melakukan koordinasi untuk percepatan penanganan banjir. Di samping itu, tim gabungan juga terus menyisir beberapa lokasi untuk evakuasi.