Hujan lebat dan banjir yang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya berakibat munculnya korban jiwa. Sebanyak tiga orang siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19, Jakarta Selatan meninggal usai tembok sekolah mereka rubuh diterjang banjir.
Banjir terjadi karena luapan air saluran penghubung Pinang Kalijati yang berada di belakang sekolah. Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (6/10) pukul 14.50 WIB.
"Kami berduka dengan wafatnya tiga orang anak di Madrasah Negeri Pondok Labu," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melayat rumah duka kroban bernama Dendis Al Latif di Jagakarsa, Jakarta, Kamis (6/10) dikutip dari Antara.
Sedangkan dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, sebanyak 270 warga di Jakarta Selatan terpaksa diungsikan ke tempat aman. Ini karena 41 rukun tetangga (RT) terendam banjir.
"Ada 17 ruas jalan dan 41 RT yang terendam. Sedikitnya ada 270 jiwa diungsikan ke Masjid Al Mustaghfirin, Kelurahan Kalibata, Jakarta Selatan," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji.
Sebanyak 41 RT meliputi Kelurahan Pejaten Barat, Ragunan, Jati Padang, Kalibata, Pancoran, Pondok Labu, Cipete Utara, dan Tegal Parang.
Sedangkan jalan yang terendam banjir adalah TB Simatupang, Jalan Jeruk Purut, Jalan Raya Tanjung Barat, Jalan Pejaten Raya, Jalan Intan, Karang Tengah, Jalan NIS, Jalan Wijaya Timur, Jalan Haji Matasan, Perum Nuansa 99, Jalan Kebagusan II, serta Jalan Ciledug Raya.
BPBD telah mengerahkan personel untuk memantau banjir di setiap wilayah dan menyedot genangan bersama lurah berserta camat. Pekerjaan dilakukan bersama Dinas SDA, Dinas Bina Marga, hingga Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan.
Sedangkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Ibu Kota masih akan diguyur hujan pada Jumat (7/10). Hujan diprediksi terjadi dengan intensitas sedang hingga tinggi.