Ilmu sosiologi dapat menjadi salah satu pilihan program studi di jenjang pendidikan perguruan tinggi yang patut dipertimbangkan. Sebab, prospek kerja sosiologi yang menjanjikan, dapat menjadi pertimbangan para calon mahasiswa.
Sosiologi adalah ilmu yang membahas perilaku masyarakat dari berbagai aspek. Ilmu ini mempelajari perilaku sosial antarindividu maupun antarkelompok. Masyarakat menjadi subjek utama dari studi ini.
Dikutip dari laman masoemuniversity.ac.id, jurusan sosiologi adalah studi yang berfokus pada perilaku dan sifat masyarakat. Bagaimana sistem kehidupannya, interaksinya, karakteristiknya, dan perkembangannya dari masa ke masa.
Lulusan sosiologi dibekali berbagai cabang keilmuan yang bersifat fleksibel dan akan terus berkembang. Selaras dengan perkembangan masyarakat, sehingga prospek kerja sosisologi cukup mejanjikan dan berpeluang.
Adapun, lulusan jurusan program studi ini memiliki sederet prospek kerja yang menjanjikan. Simak penjabarannya berikut ini.
1. Sosiolog
Prospek kerja sosiologi yang pertama ialah menjadi sosiolog atau ahli sosiologi. Sosiolog adalah sebutan untuk orang yang ahli dalam memahami perilaku sosial yang terjadi di masyarakat.
Seorang sosiolog memiliki dasar ilmu sosiologi yang kuat, sehingga lebih peka terhadap setiap gejala sosial yang terjadi dan berkembang di tengah masyarakat. Sosiolog melakukan kajian terhadap fenomena sosial berdasarkan konsep sosiologi.
Misalnya, mempelajari perilaku masyarakat dan sosial dengan melakukan observasi terhadap kelompok juga lembaga dan organisasi sosial yang membentuknya. Menganalisis perilaku dan interaksi kelompok, mengkaji asal muasal dan pertumbuhan suatu kelompok, dan meneliti bagaimana kegiatan kelompok dapat mempengaruhi perilaku seorang individu.
2. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Menjadi pegawai negeri sipil (PNS) juga menjadi salah satu prospek kerja sosiologi. Lulusan jurusan ini dibutuhkan diberbagai jabatan formal pemerintahan. Ada berbebagai lembaga pemerintahan, baik dinas dan yang lainnya membuka formasi ASN untuk lulusan sosiologi.
Banyak lulusan sosiologi yang dibutuhkan di lembaga Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kementerian Sosial, hingga menjadi staf legislatif.
3. Pekerja Sosial
Lulusan jurusan sosiologi juga dapat menjadi pekerja sosial, baik bergabung dalam organisasi non profit atau yang lainnya. Jangan khawatir, kini berbagai organisasi nirlaba tersebar di berbagai penjuru Indonesia.
Pilihlah organisasi nirlaba yang menjadikan pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu fokusnya. Selain bergabung ke dalam organisasi nirbala, lulusan sosiologi juga dapat menjadi pekerja sosial.
Pengalaman yang dimiliki lulusan sosiologi dalam kegiatan pengabdian dan kemampuan mengatasi konflik sosial sangat dibutuhkan untuk menangani persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Pekerja sosial umumnya bekerja di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
4. Corporate Social Responsibility (CSR)
Lulusan sosiologi juga cocok masuk ke dalam divisi Corporate Social Responsibility (CSR) pada sebuah perusahaan. Biasanya divisi ini masuk dalam departemen Human Resources.
Salah satu tugas CSR adalah membuat program positif dengan dana yang diberikan oleh perusahaan. Dengan dana tersebut akan dibuat program yang dapat memberikan manfaat untuk seluruh lapisan masyarakat.
Misalnya, pelatihan, cek kesehatan, program bantuan, dan masih banyak lagi.
5. Human Resource
Selain bidang CSR, lulusan sosiologi juga bisa menjadi staf HR. Meski idealnya HR dari jurusan Psikologi, lulusan sosiologi juga memiliki ilmu yang digunakan untuk memahami berbagai sisi manusia.
Terlebih lagi ilmu sosiologi berguna untuk menganalisis masalah dan solusi di tempat kerja. Hal tersebut akan berguna bagi divisi HR pada sebuah perusahaan.
6. Market Research Analyst
Mendalami ilmu sosiologi, bukan berarti tak boleh berkecimpung di dunia bisnis. Kamu bisa bergabung dengan perusahaan-perusahaan swasta untuk menempati posisi market researcher analyst.
Profesi ini biasanya melakukan riset pasar untuk memetakan gaya hidup, kebutuhan, dan berbagai pengelompokan lainnya. Selain di masyarakat, keterampilan ini dibutuhkan oleh perusahaan sebelum produk yang ingin dijual dikeluarkan ke pasaran.
Karena masih berhubungan dengan perilaku masyarakat, profesi ini sangat cocok untuk lulusan jurusan sosiologi.
7. Aktivis
aktivis adalah orang yang memperjuangkan visi misi yang diyakininya sesuai dengan kepentingan organisasi, baik organisasi lingkungan, sosial, politik maupun organisasi massa lainnya. Aktivis dekat dengan istilah gerakan perjuangan dan pembelaan atas masalah-masalah tertentu yang biasanya berkaitan dengan masyarakat lemah.
Seperti kesetaraan pendidikan, hak-hak bagi perempuan penegakan hukum, pelayanan kesehatan, dan termasuk upaya menjaga keseimbangan lingkungan. Aktivis terlibat dalam berbagai upaya untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik melalui advokasi, penggalangan dana, dan juga terjun langsung sebagai relawan.
Menjadi seorang aktivis bisa tergabung dalam sebuah organisasi resmi ataupun sebagai profesi tambahan bagi seseorang yang sudah ahli dalam bidang tertentu. Aktivis juga berperan dalam mengiring permasalahan yang sedang diperjuangkan hingga tuntas dan memberikan hasil yang baik.
Pekerjaan seorang aktivis berkaitan dengan hubungan sosial masyarakat luas, sehingga ilmu seorang lulusan jurusan sosiologi dibutuhkan profesi ini.