Nasdem Digoyang Isu Reshuffle, Paloh Ungkit Dukungan Saat Kenaikan BBM

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani (kanan) bersama Ketua Umum Partai Nasdem (kiri) memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (22/8/2022).
Penulis: Ira Guslina Sufa
18/10/2022, 18.01 WIB

Ketua Umum DPP Partai Nasional Demokrat Surya Paloh mengatakan partainya masih berkomitmen untuk mendukung kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan K.H. Ma'ruf Amin hingga tuntas pada tahun 2024. Menurut Paloh, pencalonan Anies Baswedan sebagai calon presiden dari Nasdem tak mempengaruhi sikap partai terhadap pemerintahan. 

Menurut Paloh, komitmen Nasdem dapat dilihat saat mendukung berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Bahkan, dia mengklaim saat Presiden Jokowi menetapkan kenaikan harga BBM, Nasdem menjadi partai di pemerintahan yang mendukung dengan tegas. 

"Saya sambil bercanda bilang sama Pak Jokowi, 'Bapak Presiden, kita punya tujuh fraksi koalisi pemerintahan, ini kebijakan kenaikan BBM, enam fraksi tidak sepakat hanya satu fraksi (Partai NasDem)' yang sepakat ini, kalau tidak fraksi yang paling tolol atau paling loyalis tidak mungkin begini. Silakan terjemahkan," tutur Surya Paloh dalam peluncuran program "NasDem Memanggil" di NasDem Tower, Jakarta, Senin (17/10) malam.

Paloh mengatakan, loyalitas Nasdem kepada pemerintahan Jokowi tidak perlu diragukan. Atas alasan itu ia menyebut apabila ada pihak yang ingin mempertanyakan sikap Nasdem, partainya akan siap membuktikan. 

"Jadi, kalau ada yang menggoda kami, ada mencoba ketangguhan, semangat, dan jiwa konsistensi Partai NasDem, ya, boleh-boleh saja, tidak apa-apa. Kami adalah kami, tetapi niat baik kami tidak bisa ditawar-tawar. Semangat kami, ya, itulah kami, komitmen kami," ujar Paloh. 

Menurut Paloh perjalanan menjelang Pemilihan Umum 2024 akan penuh dengan tantangan. Salah satu tantangan itu adalah adanya desakan agar Nasdem dikeluarkan saja dari partai koalisi pendukung pemerintahan karena telah mendeklarasikan Anies. Namun menurut Paloh tidak akan mudah bagi Jokowi untuk memenuhi desakan itu. 

Saat ini terdapat tiga kader Nasdem yang menduduki jabatan dalam Kabinet Indonesia Maju. Mereka adalah Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G. Plate, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. 

Isu reshuffle kabinet digaungkan beberapa relawan Jokowi menyusul pendeklarasian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden oleh partai Nasdem. Pada Senin (10/10) relawan Jokowi bahkan menggelar aksi di samping istana. Tiga menteri Nasdem yang diusulkan dicopot. 

Sindiran juga sempat dilayangkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dengan menyebut ‘biru’ keluar dari pemerintahan. Presiden Jokowi pun membenarkan bahwa ia tengah merencanakan soal reshuffle, namun tak spesifik menyebut menteri dari partai apa yang akan diganti. 

"Rencana selalu ada, pelaksanaannya nanti diputuskan," kata Jokowi di Stasiun Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10).

Reporter: Antara, Ade Rosman