IDAI: Sakit Ginjal Misterius Anak, Waspadai Parasetamol Sirup

123rf.com
Ilustrasi anak sakit di rumah sakit
18/10/2022, 18.43 WIB

Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI mencurigai senyawa etilena glikol sebagai penyebab sakit ginjal misterius pada anak. Etilena glikol dapat ditemui pada kandungan obat parasetamol sirup.

Ketua Pengurus Pusat IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, mengatakan pihaknya mewaspadai penggunaan parasetamol sirup pada anak, meski belum dapat menentukan secara pasti penyebab utama terjadinya sakit ginjal akut misterius atau Acute Kidney Injury Unknown Origin (AKIUO) yang tengah menyerang anak-anak.

"Sebagai kewaspadaan dini, IDAI tidak dulu menggunakan parasetamol sirup. Walaupun kemudian saya bilang sebagai kewaspadaan dini, tidak bisa diartikan dilarang mengonsumsi parasetamol sirup," kata Piprim dalam konferensi pers virtual, Selasa (18/10).

Piprim mencontohkan sebuah kasus ginjal akut misterius yang menyebabkan seorang balita berusia 7 bulan di Yogyakarta meninggal dunia. Balita tersebut tidak mengonsumsi parasetamol sirup hingga mendapatkan diagnosa AKIUO. Menurut ibunya, balita tersebut tertular pilek dari kakaknya.

Namun, tiga kakak balita tersebut mengonsumsi parasetamol sirup untuk mengobati pilek mereka. Pada saat ketiga kakaknya membaik, kondisi balita berumur tujuh bulan tersebut justru sebaliknya, hingga dinyatakan meninggal akibat AKIUO.

"Kami belum berani menyimpulkan pada satu penyebab tunggal terjadinya AKIUO. Jadi masih diinvestigasi, karena dari berbagai daerah, profil pasiennya berbeda-beda," jelas Piprim.

Piprim mendata total kasus AKIUO telah mencapai 192 kasus secara tahun berjalan. Kasus terbanyak ditemukan di DKI Jakarta dengan 50 kasus, sementara di Jawa Barat dan Jawa Timur masing-masing mencapai 24 kasus.

Piprim mencatat AKIUO sejauh ini baru ditemukan di dua negara, yakni Gambia dan Indonesia. Sebelumnya, otoritas pengawas obat Gambia menemukan 66 anak yang meninggal dunia akibat AKIUO.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menduga terdapat empat obat yang mengakibatkan AKIUO di Gambia, yakni Promethazine Oral Solution, Kofex Malin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup. Seluruh obat tersebut diproduksi oleh Maiden Pharmaceutical Ltd. di India.

Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM menyampaikan seluruh obat tersebut tidak beredar di dalam negeri.

Pengobatan Sakit Ginjal Akut pada Anak

Sekretaris Unit Kerja Koordinasi Nefrologi IDAI, Eka Laksmi Hidayati, mengatakan usia anak paling tua yang terkena AKIUO adalah 9 tahun.

Dia juga menjelaskan gejala umum yang harus diamati adalah perubahan pada volume urin anak, terutama jika berkurang dalam 6 jam terakhir. Eka meminta orang tua untuk membawa anak tersebut agar diperiksa ke rumah sakit.

Menurut Eka, deteksi dini AKIUO menjadi penting untuk menghindari tindakan cuci darah pada anak. Tindakan cuci darah diperlukan jika AKIUO pada anak telah mencapai stadium tiga. Sementara untuk stadium awal, masih dapat dilakukan tindakan dengan terapi konsumsi obat.

Eka juga menekankan anak yang menderita AKIUO dapat sembuh total. Meski demikian, anak tersebut harus rutin melakukan kontrol ke dokter setidaknya setahun sekali selama 5 tahun ke depan.

Di samping itu, Eka juga mengingatkan mengenai terbatasnya fasilitas cuci darah di dalam negeri. Hal ini dikarenakan jumlah pasien anak yang membutuhkan tindakan cuci darah relatif kecil. "Sehingga tidak efisien untuk menyediakan alat cuci darah di banyak tepat. Ketika ada lonjakan gangguan ginjal, kami akan menentukan pusat-pusat cuci darah anak," ucap Eka.

Eka mendata pusat cuci darah anak di Ibu Kota adalah Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Anak & Bunda Harapan Kita.

Reporter: Andi M. Arief