Jokowi Bangga Bos IMF Puji Indonesia Jadi Titik Terang Ekonomi Dunia

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak/foc.
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022).
19/10/2022, 12.07 WIB

Presiden Joko Widodo mengatakan performa ekonomi nasional saat ini lebih baik dari negara lain di dunia. Hal tersebut ditunjukkan dari pernyataan Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyebutkan Indonesia sebagai titik terang di tengah-tengah kesuraman ekonomi dunia.

Sebelumnya, Direktur Pelaksana IMF Kristina Georgieva memuji Indonesia sebagai titik cerah di tengah kondisi ekonomi dunia yang memburuk. Hal ini karena Indonesia dianggap bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi hingga stabilitas politik.

"Kan bagus kalau banyak yang menyampaikan seperti itu, sehingga kepercayaan global terhadap kita akan semakin baik," kata Presiden Jokowi saat membuka Trade Expo Indonesia 2022 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (19/10).

Namun demikian, Presiden Widodo menyampaikan prinsip kehati-hatian tetap harus diterapkan. Pasalnya, jumlah negara yang sedang maupun akan menerima bantuan dari IMF telah mencapai 44 negara.

Jokowi juga optimistis pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III-2022 dapat melebihi 5% - 5,4%. Optimisme tersebut berasal dari beberapa indikator ekonomi pada Januari-September 2022.

Kepala Negara mencatat surplus neraca perdagangan pada Januari-September 2022 mencapai US$ 39,8 miliar. Selain itu, nilai kredit naik 10,7% dan indeks kepercayaan konsumen ada di posisi 124,7.

"Sekali lagi, dalam kondisi yang sangat-sangat-sangat sulit seperti ini, kerja keras adalah kuncinya," kata Presiden Jokowi 

Sebelumnya, Jokowi mengingatkan bahwa dunia menghadapi sejumlah ancaman dan banyak negara yang berpotensi gagal. Menurutnya, kegagalan itu juga memperlebar ketidakseimbangan ekonomi global.

"Banyak negara terancam jadi negara gagal yang berdampak pada jutaan warganya," kata Jokowi di DPR pada 6 Oktober lalu.

Reporter: Andi M. Arief