Mantan anggota DPR RI Wanda hamidah secara resmi bergabung dengan partai Golkar. Perkenalan Wanda dilakukan dalam acara HUT partai Golkar ke-58 yang bertempat di Jakarta International Expo, Jakarta Pusat, Kamis (20/10).
"Saya ingin berada di partai yang memperjuangkan keadilan bagi rakyatnya, bukan mendzalimi rakyatnya," kata Wanda.
Ia mengatakan, dirinya ingin berada dalam partai yang wakil rakyatnya di eksekutif maupun legislatif mensejahterakan. Hal itu dinilai sejalan dengan visi dan misi pribadinya.
Wanda mengungkapkan keputusannya untuk bergabung dengan Golkar sudah dipikirkan melalui pertimbangan yang panjang. Pada awalnya Wanda Hamidah merupakan kader Partai Amanat Nasional (PAN). Ia meninggalkan PAN setelah tak sejalan dengan keputusan partai mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada pilpres 2014. Ia lebih memilih mendukung pasangan Joko Widodo Jusuf Kalla.
Wanda kemudian pindah ke Partai Nasional Demokrat dan sempat menjadi Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta. Kini, setelah Nasdem mengumumkan deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden ia pun memilih hengkang.
Saat ditanya apakah alasannya pindah partai terkait dengan polemik penggusuran rumahnya di Jalan Citanduy Jakarta Pusat, ia tertawa kecil dan berkelit. Begitu pun saat ditanya apakah keputusannya meninggalkan Nasdem karena deklarasi Anies Baswedan sebagai capres.
“Teman-teman baca sendiri seperti apa ya. Tapi ya itulah seperti yang tersirat kurang lebih,” ujar Wanda.
Menurut Wanda, meski sudah menjadi kader partai Golkar, hubungannya dengan partai lama tetap baik terutama dengan PAN. Perpindahan partai merupakan hal yang biasa dalam politik yang dinamis saja.
“Semuanya saya menjaga hubungan sangat baik sampai sekarang dengan bang Zul, bagaimana pun saya gak bisa pisah dari PAN ya. Hubungan kami sangat baik," katanya.
Ia berharap, Golkar bisa menjadi corong rakyat, dan bisa memperjuangkan kepentingan rakyat di atas kepentingan yang lain.