Survei SMRC: Prabowo Kalahkan Anies, Ganjar Unggul di Semua Simulasi
Survei terbaru yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan dukungan terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus mengalir. Berdasarkan survei yang digelar pada 3-9 Oktober 2022 terhadap 1027 responden di seluruh Indonesia, Ganjar menang di semua simulasi pemilihan calon presiden yang dilakukan.
“Dalam simulasi semi-terbuka, nama Ganjar Pranowo mendapat dukungan paling besar yaitu 24 perse,” ujar Direktur Riset SMRC, Deni Irvani seperti dikutip Senin (24/10).
Menurut Deni pada urutan kedua nama yang dipilih adalah Prabowo Subianto dengan suara 21 persen diikuti Anies Baswedan dengan suara 18,7 persen. Selain ketiga tokoh tersebut, nama lain juga muncul namun dengan dukungan di bawah 4 persen di antaranya Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, Puan Maharani, dan Muhaimin Iskandar.
Dalam survei semi terbuka, selain disodorkan nama capres yang disediakan, responden juga dapat memilih tokoh lainnya yang tidak ada dalam daftar. Pada akhirnya didapatkan 45 nama calon dalam simulasi tersebut.
“Ini adalah simulasi yang inklusif, siapapun tokoh yang memiliki dukungan yang besar itu akan muncul di dalam jenis pertanyaan ini,” katanya.
Lebih jauh Deni mengatakan pada simulasi selanjutnya, SMRC mencoba membuat tiga simulasi berdasarkan tiga skenario yang mungkin terjadi pada pemilihan presiden 2024.
Simulasi Pertama, Ganjar Menang
Berdasarkan peta kekuatan partai politik hari ini, Deni menyebutkan terdapat empat peluang pasangan capres dan cawapres yang akan muncul. Pada simulasi pertama, survei mengerucutkan pilihan responden pada empat nama yang saat ini telah dimunculkan sebagai calon presiden yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Puan Maharani.
Deni menyebutkan saat ini dukungan yang sudah hampir final adalah untuk Prabowo dengan koalisi Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa, diikuti Anies Baswedan dari koalisi Partai Nasional Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat. Sedangkan Ganjar dan Puan bisa maju lewat PDIP dan Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Golkar, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional.
“Dalam konteks ini, bisa saja kemungkinan ini terjadi, Ganjar katakanlah bisa maju lewat koalisi KIB, Prabowo Subianto maju lewat Gerindra dan PKB, Anies misalnya dari NasDem PKS dan Demokrat, kemudian puan maharani PDIP,” katanya.
Berdasarkan survei simulasi pertama, Ganjar menempati urutan pertama dengan 30,1 persen suara, diikuti Prabowo 26,4 persen, Anies 25,1 persen dan Puan 5,6 persen. Sementara 12,8 persen responden menjawab tidak tahu/tidak menjawab. Dengan hasil tersebut, tambah Deni, maka ada kemungkinan pemilihan akan berlangsung sebanyak dua putaran, karena masih belum ada calon yang mendapatkan suara lebih dari 50 persen.
Menurut Deni bila pilpres berlanjut dua periode maka pesertanya bisa bervariasi antara Ganjar-Prabowo atau Ganjar-Anies. Suara Prabowo dan Anies masih mungkin berubah lantaran masih ada 12,8 persen pemilih yang belum menentukan dukungan.
“Kami tidak tahu apakah suara akan menyebar secara proporsional atau tidak, atau bisa juga Prabowo dan Anies, Ganjar dengan Anies bisa, Prabowo dan Anies bisa. Tapi yang hampir pasti, kalau pemilihan diadakan sekarang, ya Puan kemungkinan tidak bisa masuk ke putaran selanjutnya,” katanya.
Simulasi Kedua, Prabowo dan Anies Berebut Suara
Selanjutnya, pada simulasi kedua dengan empat calon tanpa mengikutsertakan Puan, masih didapatkan hasil yang tidak jauh berbeda. Simulasi ini berdasarkan peluang PDIP mengajukan Ganjar Pranowo dan KIB mengajukan Airlangga Hartarto.
Menurut Deni berdasarkan simulasi ini Ganjar kembali menang dengan suara 31,1 pesen. Sedangkan Prabowo mengantongi 26,5 persen, Anies 25,4 persen dan Airlangga 2,6 persen. Suara Prabowo dan Anies masih sangat mungkin berganti karena masih ada 14,5 persen responden yang belum menentukan pilihan.
“Bila pemilihan diadakan sekarang, Ganjar konsisten masih berada di atas 31,1 persen dukungannya,” kata Deni.
Simulasi Ketiga, Puan Tetap Kalah
Simulasi ketiga dilakukan dengan asumi PDIP akan mengusung Puan Maharani sebagai calon presiden dan Ganjar tidak ikut dalam kontestasi. Hasilnya Prabowo Subianto unggul dengan 36,2 persen disusul Anies dengan 29,7 persen. Sedangkan Puan memiliki suara yang konsisten di bawah dengan perolehan 9,3 persen. Sebanyak 19,5 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
“Jadi, tidak langsung otomatis ada limpahan suara dari pendukung Ganjar ke Puan ketika Ganjar tidak maju, itu yang kami lihat ya,” kata Deni.
Sebagai informasi, survei nasional yang dilakukan SMRC melibatkan responden berusia 17 tahun ke atas dan sudah menikah. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung. Sedangkan angka margin of error sebesar berada di kisaran 3,1 persen.