Orang Tua Perlu Awasi 10 Gejala Awal Gagal Ginjal Akut, Ini Daftarnya

ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.
Dokter mengecek kondisi anak yang dirawat dengan dugaan gagal ginjal akut di RSUP Dr.M.Djamil, Padang, Sumatera Barat, Kamis (20/10/2022). .
27/10/2022, 17.43 WIB

Kementerian Kesehatan mendorong para orang tua untuk mewaspadai gejala gangguan ginjal akut progresif atau GGAPA pada anak. Hal tersebut penting untuk menurunkan potensi kematian.

Juru Bicara Kemenkes Mohamad Syahril mengatakan pasien biasanya menunjukkan gejala awal sebelum menunjukkan gejala gangguan ginjal akut. Dia mencatat setidaknya 10 gejala awal terkait gangguan ginjal akut.

Gejala yang dimaksud adalah demam, kurang nafsu makan, lemas, mual, muntah, gangguan pernapasan, diare, nyeri bagian perut, dehidrasi, dan perdarahan. 

"Jika ada gejala, cepat berkonsultasi ke tenaga kesehatan dan dokter untuk tidak masuk ke stadium 3 dan mencegah kematian," ujar Syahril dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/10).

Dari data Kemenkes, mayoritas atau lebih dari 80% dari pasien gangguan ginjal menunjukkan gejala demam. Sementara itu, sekitar 50% pasien memiliki gejala awal kurang nafsu makan, lemas, mual, muntah, dan gangguan pernapasan.

Selain itu, sebanyak 143 atau 53% pasien yang datang ke rumah sakit tidak mengeluarkan urin sama sekali atau anuria. Dengan kata lain, pasien tersebut kerusakan ginjal pada pasien telah berat atau masuk pada stadium 3.

"Kita harus berhati-hati di gejala awal atau 1-5 hari pertama karena ini akut dan progresif," kata Syahril 

Syahril mendata mayoritas atau 61% pasien gangguan ginjal akut yang kini dirawat telah masuk pada stadium 3. Sementara itu, pasien yang ada dalam stadium 1 sebanyak 1% dan stadium 2 hanya 7%. 

Syahril mencatat pasien yang datang ke rumah sakit dengan kondisi pengurangan frekuensi pengeluaran dan volume urin atau oliguria mencapai 58 orang atau 22%. Sementara itu, pasien yang tiba dengan tidak menunjukkan gejala adalah 68 orang atau 25%.

Oleh karena itu, Syahril mengimbau para orang tua untuk tetap harus waspada karena fenomena gangguan ginjal akut belum selesai. Sedangkan dari 269 pasien, sebanyak 157 atau 58% anak meninggal.

Sedangkan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny. K. Lukito menyatakan penyebab gangguan ginjal akut beragam. Artinya, sumber penyakit gangguan ginjal akut tidak hanya karena konsumsi sebagian obat sirop.

Meski demikian, BPOM juga akan meneliti semua potensi penyebab gangguan ginjal akut. "Saya sudah menugaskan Kedeputian Bidang Kosmetik dan Obat Tradisional dan Kedeputian Pangan untuk menelusuri potensi sebab gangguan ginjal akut." kata Penny dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/10).

Reporter: Andi M. Arief