Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa prihatin atas tragedi perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. Pernyataan itu ia sampaikan lewat akun twitter @Jokowi pada Minggu (30/10) sore.
“Sangat sedih mengetahui tentang peristiwa tragis di Seoul. Belasungkawa terdalam saya kepada mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai,” ujar Jokowi.
Pada Sabtu (29/10) sekitar pukul 22.00 malam terjadi tragedi akibat kerumunan orang yang tak terkendali di kawasan Itaewon. Ratusan orang mengalami henti jantung setelah ribuan orang memadati jalan sempit untuk merayakan pesta Halloween.
Menurut Jokowi peristiwa yang telah merenggut 153 nyawa itu menjadi perhatian luas bagi masyarakat Indonesia.
“Indonesia berduka bersama rakyat Korea Selatan dan berharap mereka yang terluka cepat pulih,” ujar Jokowi lagi.
Peristiwa nahas pada peringatan halloween di Itaewon terjadi setelah orang-orang yang didominasi kelompok muda berbondong ke distrik Itaewon Seoul untuk perayaan Halloween. Pesta ini menjadi yang pertama setelah tiga tahun pembatasan akibat pandemi.
Berdasarkan laporan pejabat setempat, tidak ada satupun acara terorganisir yang menarik ribuan orang berbondong ke gang sempit di Itaewon. Namun postingan media sosial menunjukkan klub malam dan bar mengiklankan acara dan promosi Halloween. Juga ada acara kolaborasi di beberapa klub terpanas untuk pertunjukan khusus.
Tepat sebelum pukul 10:20 malam kekacauan meletus. Polisi dilaporkan berjuan untuk mengendalikan massa. Pada saat kekacauan meletus, orang-orang berduyun ke satu gang yang sangat sempit dan miring. Gang itu dengan cepat menjadi penuh sesak sehingga tak menyisakan ruang gerak.
Rekaman media sosial menunjukkan beberapa orang mencoba memanjat sisi bangunan untuk menghindari tekanan yang meningkat. Sementara yang lainnya berteriak, menangis dan mengutuk.
Hingga saat ini, pejabat berwenang masih menyelidiki apa yang mendorong kerumunan melonjak. Namun, sejumlah saksi dan rekaman dari media sosial menunjukkan orang-orang berdesakan di jalan-jalan untuk beberapa blok di sekitar gang di mana banyak kematian terjadi.
Kedutaan Besar RI di Seoul mengabarkan terdapat dua WNI yang menjadi korban dari tragedi Halloween di Itaewon, Korea Selatan Sabtu (29/10) malam. Kabar ini sekaligus mengoreksi pernyataan sebelumnya yang menyebut tidak ada WNI yang menjadi korban.
“WNI berinisial AR telah dirawat di Korea University Anam Hospital akibat kejadian di Itaewon semalam (29/10),” ujar KBRI Seoul dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (30/10) seperti dikutip dari Antara.
Saat ini WNI AR telah keluar dari RS. KBRI Seoul mengatakan kondisi AR dalam keadaan baik. Sementara itu, satu orang WNI lainnya dengan inisial CA juga telah menerima perawatan di rumah sakit Seobuk atas luka ringan yang dideritanya.
“CA telah kembali ke kediamannya pada Sabtu malam,” ujar KBRI Seoul.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah mengadakan rapat darurat dan memerintahkan aksi cepat tanggap kepada seluruh jajarannya untuk mengevakuasi para korban. Berbagai upaya juga dilakukan untuk mencegah terjadinya korban tambahan dan menjaga situasi di lokasi kejadian. Presiden Yoon Suk Yeol juga mengeluarkan pengumuman masa berkabung nasional sampai batas waktu yang tidak ditentukan.