Prabowo Sowan ke Rais Aam PBNU, Galang Dukungan untuk Pilpres?

Katadata
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengunjungi Pondok Pesantren Api Asri Syubbanul Wathon, Tegalrejo Magelang, Jumat (23/09/2022).
Penulis: Ira Guslina Sufa
7/11/2022, 11.30 WIB

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sowan ke kediaman Rais Aam Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama (NU) KH Miftachul Akhyar di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftachus Sunnah, Kota Surabaya, Jawa Timur. Silaturahmi berlangsung pada Minggu (6/11) malam. 

Pertemuan antara politisi yang menjabat Menteri Pertahanan dengan Kyai Miftachul berlangsung sekitar 60 menit. Dalam keterangan tertulisnya Senin (7/11) Prabowo mengatakan pertemuan berlangsung cair dengan berbagai topik yang dibahas mengalir. 

"Beliau teman lama. Kami menyambung silaturahim," kata Prabowo, dikutip dari Antara, Senin (7/11).

Menurut Prabowo, kunjungan tersebut bukan untuk urusan meminta restu maju kembali sebagai calon presiden 2024 mendatang. Pertemuan berjalan santai sambil menyantap nasi mandi yaitu menu berbahan daging kambing dan nasi yang telah disiapkan pihak pesantren. 

Sementara itu, KH Miftach mengungkapkan Ketua Umum partai Gerindra tersebut sebelumnya berencana mengunjungi Ponpes Miftachus Sunnah pada lebaran 2022 lalu. Namun, agenda tersebut tak jadi terlaksana. 

"Dua kali sempat mau ke sini tapi tidak jadi. Hari ini beliau menyempatkan mampir setelah tadi dari Rembang, Jawa Tengah," katanya.

Lebih jauh, Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad mengatakan, pertemuan tersebut berlangsung menyenangkan. Ia mengatakan, pertemuan Prabowo tersebut tidak dalam misi apa pun, karena Prabowo sangat menghormati KH Miftach.

"Ini kan sebenarnya pertemuan yang tertunda pada saat Idul Fitri pada 2022 lalu. Kala itu Pak Prabowo hendak silaturahim namun belum kesampaian. Hari ini Pak Prabowo secara khusus ingin bersilaturahmi dengan beliau. Jadi tidak ada misi apa-apa selain silaturahim," kata Sadad. 

Sejak dideklarasikan sebagai calon presiden dari Partai Gerindra pada Agustus 2022 lalu, Prabowo memang sudah mulai melakukan sejumlah safari politik. Ia membangun komunikasi intens dengan Partai Kebangkitan Bangsa yang memiliki massa NU cukup besar. 

Peneliti politik dari Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menyebutkan  Prabowo ingin mengubah citra melekat pada pemilihan presiden 2019 dan 2014 saat ia lebih diidentikkan dengan pemilih muslim konservatif. Hubungan yang baik dengan pemilih muslim tradisional NU akan menguntungkan Prabowo karena merupakan organisasi keagamaan paling besar di Indonesia. 

Selain itu pemilih NU menjadi pemilih dengan suara besar untuk Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sedangkan pada dua pilpres sebelumnya, suara Prabowo gembos di kedua provinsi ini. Menurut Bawono langkah memperkuat dukungan pemilih di Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan langkah politik strategis dalam rangka memenangkan Prabowo Subianto di dalam pemilihan presiden mendatang



Reporter: Ade Rosman, Antara