Presiden Joko Widodo mengingatkan pada partai politik untuk berhati-hati dalam memilih calon presidennya. Pasalnya, sosok tersebut akan memimpin lebih dari 270 juta lebih rakyat Indonesia.
Jokowi juga sengaja mengulang pesannya ini kepada partai politik agar mereka waspada. Hal ini agar masyarakat juga mengetahui kriteria calon pemimpinnya.
"Jangan sembrono. Kalau tanya saya kriteria presiden selanjutnya, bisa dua hari rampung menjelaskannya," kata Presiden Jokowi dalam Peringatan Ulang Tahun ke-8 Partai Perindo Jakarta, Senin (7/11).
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengatakan Pilpres 2024 adalah kesempatan bagi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadi presiden. Adapun, pernyataan tersebut disampaikan Kepala Negara sembari becanda.
Jokowi mengatakan pernyataan tersebut boleh diartikan sebagai sinyal dukungan dirinya terhadap Prabowo. "Tapi, kan saya ngomongnya juga nggak apa-apa lah," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi mengingatkan para partai politik untuk mendeklarasikan calon presidennya dalam waktu yang tepat. Hal tersebut penting lantaran Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 berlangsung lebih awal, yakni pada Februari 2024.
Dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019, pemungutan suara dilakukan pada 17 April 2019 atau sekitar 16 bulan lagi. Namun, Jokowi meminta agar para partai politik tetap menjaga iklim politik di dalam negeri tetap stabil di tengah kondisi ekonomi global yang tidak normal.
"Sekali lagi, hati-hati memilih capres dan cawapres," ujar Kepala Negara.
Pesan Jokowi ini sebelumnya pernah dilontarkan pada puncak HUT ke-58 Partai Golkar pada 21 Oktober 2022 lalu. Dalam pidato sambutannya, Jokowi mengatakan pemilihan presiden sama seperti memilih pilot yang akan membawa pesawat.
Ia meminta partai tidak sembarangan dalam memilih karena akan menentukan nasib bangsa ke depan. “Apa yang ingin saya simpulkan dari pemilihan pilot ini? Jangan sembarangan menentukan calon presiden dan wakil presiden,” kata Presiden.