Koalisi Parpol Tunda Deklarasi Dukung Anies, Apa Alasannya?

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersiap menyampaikan pidato saat peresmian relawan IndonesiAnis di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Selasa (2/11/2022).
7/11/2022, 19.12 WIB

Rencana partai politik pendukung untuk meresmikan koalisi dukungan kepada Anies Baswedan batal dilakukan pada Kamis (10/11). Hal ini karena masing-masing parpol masih sibuk dengan urusan internalnya terlebih dulu.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Nasdem, Willy Aditya mengatakan PKS masih akan melaksanakan rapat Majelis Syura di akhir tahun. Kedua, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono baru pulang ke tanah air pada Kamis (10/11).

"Ya kita tunggu lah ya, tentu kita harus menghormati mekanisme masing-masing partai," katanya di Jakarta, Senin (7/11).

Meski begitu, ia mengaku komitmen di antara ketiga belah pihak telah semakin mengerucut dan menunggu kesepakatan formal. Namun parpol pendukung juga mencoba untuk membuka diri terhadap dukungan baru. 

"Kami mencoba rasional dan realistis. Kita mencoba membuka diri secara lebih luas," katanya.

Willy juga mengatakan Anies merupakan representasi dari perubahan. Willy mengatakan hal tersebut setelah melihat reaksi masyarakat di Sumatera atas kunjungan Anies ke sana beberapa waktu lalu.

"Bagaimana mulai dari bandara saja orang sudah (ingin bertemu), tidak ada rekayasa. Itu lah kehendak kepada pemimpin yang itu ya, terjadi by nature, itu yang dirindukan orang banyak," katanya.

Willy mengatakan, berkelilingnya Anies ke beberapa daerah tersebut merupakan bagian dari proses konsolidasi. "Bagaimana kami menyatukan frekeunsi karena pak Anies adalah simbol perubahan," katanya.

Sedngkan artai Keadilan Sejahtera (PKS) masih optimistis kadernya yakni Ahmad Heryawan (Aher) akan dipilih Anies sebagai pasangannya dalam pesta demokrasi terbesar RI itu. 

"Kalau saya optimis namanya kader PKS, tapi tetap kata kuncinya musyawarah," katanya kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (7/11).

Reporter: Ade Rosman