Di B20 Summit OJK Soroti Komitmen Negara Dukung Ekonomi Berkelanjutan

ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/M Agung Rajasa/wsj.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan paparan saat Summit Ministerial Talk yang merupakan rangkaian acara B20 Summit Indonesia 2022 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (13/11/2022).
Penulis: Lenny Septiani
13/11/2022, 16.13 WIB

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyoroti pentingnya komitmen negara di dunia untuk menjalankan prinsip ekonomi berkelanjutan. Komitmen ini diyakini bisa menghapus paradigma ketergantungan ekonomi negara berkembang pada negara maju seperti yang selama ini sering digaungkan. 

“Di masa lalu tentu para pemimpin dunia membuat komitmen untuk menyelesaikan masalah global secara bersama. Namun sekarang kita sadari bahwa tensi geopolitik dunia tidak bisa mencapai komitmen untuk mengatasi masalah bersama, dan sekarang menjadi makin sulit,” ujar Mahendra saat menjadi pembicara pada B20 Indonesia Summit, Minggu (13/11). 

Menurut Mahendra, komitmen negara untuk menerapkan ekonomi berkelanjutan akan mendorong ketahanan dalam menghadapi krisis. Negara tidak bisa lagi bergantung sepenuhnya kepada negara maju karena akan terjebak dengan persoalan geopolitik global yang tidak bisa diprediksi. 

“Sekarang situasinya sudah tidak sama lagi. Sektor bisnis memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menyelesaikan persoalan ekonomi dunia,” ujar Mahendra. 

Mahendra mengatakan, dalam mewujudkan ketahanan ekonomi, negara berkembang saat ini tidak bisa lagi hanya bersandar pada bantuan dari negara maju. Oleh karena itu, negara dunia terutama negara berkembang harus mulai menunjukkan komitmen pada komitmen global untuk melaksanakan ekonomi berkelanjutan. 

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.