Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi merespons deklarasi dukungan Anies Baswedan sebagai calon presiden oleh Forum Ka’bah Membangun (FKM). Deklarasi dilakukan di Gedung Pacific Hall Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (16/11).
Menurut Baidowi, PPP tidak bisa memberikan sikap atas deklarasi terhadap Anies. Alasannya, Forum Ka'bah Membangun bukan bagian dari struktur partai.
"Kalaupun di dalamnya adalah orang-orang, ada sebagian orang-orang PPP, ya biasa aja, itu namanya ormas," kata pria yang biasa disapa Awiek tersebut, di Kompleks Parlemen, Kamis (17/11).
Awiek mengatakan PPP tidak ada kaitannya dengan FKM. Oleh karena itu, partai tidak bisa mengambil sikap untuk menindaklanjuti dukungan itu. Atas dasar FKM yang masih bersifat ormas, PPP pun tidak bisa melarang karena bagian dari hak warga negara untuk menyatakan pendapat.
Awiek memastikan dukungan yang diberikan oleh elite PPP pada mantan Gubernur DKI jakarta Anies Baswedan tidak bisa mencerminkan suara partai.
"Kalaupun dia (FKM) deklarasi kepada Anies, itu bukan PPP. Karena PPP itu tidak atau belum menentukan calon presiden yang akan diusung pada pemilu 2024 nanti," kata Awiek.
Meski begitu, ia mengatakan PPP tidak mempermasalahkan pendeklarasian untuk Anies. Hingga saat ini, ia menyatakan PPP belum punya suara atas siapa calon presiden yang akan diusung pada pilpres 2024 mendatang.
"Ya sepanjang DPP PPP belum memutuskan, belum memberikan sikap, ya siapapun boleh beropini, boleh berwacana. Tapi ketika nanti sudah diputuskan mengambil sikap, misalkan PPP sudah menentukan sikap ini, maka seluruh kader partai harus mengikuti seluruh instruksi," ujar Awiek lagi.
Saat deklarasi, sebanyak lima ribu orang diklaim hadir memberi dukungan pada Anies. FKM merupakan organisasi di luar kepengurusan PPP tetapi dipimpin oleh politisi senior PPP, Habil Marati. Acara dihadiri oleh Ketua Panitia Pelaksana, Bambang Aris Sudjoko, Professor Kiai Husnan Bey Fananie, dan Kiai Wafi Maimoen Zubair.