Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah menunjuk pemimpin oposisi Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia yang baru menggantikan Ismail Sabri. Dalam pernyataan resminya raja mengatakan Anwar akan dilantik pada Kamis sore.
"Setelah memperhatikan pandangan dari Raja-raja Melayu yang terhormat, Seri Paduka Baginda berkenan melantik Dato' Seri Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10," tulis keterangan resmi yang dikeluarkan Istana Negara, Kamis (24/11).
Pengukuhan Anwar sebagai Perdana Menteri baru Malaysia akan dilakukan pada pukul 17.00 di Istana Negara Malaysia. Raja mengingatkan pada semua pihak untuk menerima keputusan dan kembali menjaga persatuan.
Dalam keterangannya, Raja Malaysia meminta Perdana Menteri yang baru bisa menghentikan pertikaian politik. Selain itu ia menyampaikan terima kasih kepada para raja dari seluruh negara bagian yang telah mendukung keputusan raja untuk memilih langsung Perdana Menteri yang baru.
Anwar muncul sebagai pemenang setelah blok-blok kecil lainnya setuju untuk mendukungnya untuk sebuah pemerintahan koalisi. Pemilihan Anwar diharapkan dapat mengurangi ketegangan yang terjadi di Malaysia usai adanya parlemen gantung.
Sebelumnya, hasil pemilu Malaysia disampaikan oleh Ketua Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR) Malaysia Abdul Ghani Salleh melalui keterangan resmi pada Minggu (20/11) lalu. Berdasarkan hasil itu, kursi terbanyak diperoleh Pakatan Harapan (PH) yang dipimpin oleh Anwar Ibrahim dengan mendapatkan 81 kursi di Parlemen.
Sementara itu, koalisi Perikatan Nasional yang dipimpin oleh mantan PM Muhyiddin Yassin, mendapatkan sebanyak 73 kursi, dan Barisan Nasional yang didominasi oleh Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO) mendapatkan 30 kursi. Di sisi lain, meski dari perolehan suara PH mendapat suara paling banyak, tapi Muhyiddin maupun UMNO tidak ada yang mau berkoalisi dengan Anwar Ibrahim.