Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengirimkan bantuan berupa 1,3 ton paket rendang ke penyintas bencana Gempa Cianjur. Bantuan tersebut dikirimkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Sumatra Barat dan dijadwalkan tiba di Kota Santri pada Minggu (27/11) besok.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Sumatra Barat Ilham Wahab mengatakan bantuan rendang tersebut dikumpulkan dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah di Sumatra Barat. Ilham menjamin rendang yang saat ini dalam perjalanan ke Cianjur dapat bertahan hingga 30 hari dan sangat layak dikonsumsi para penyintas.
“Dari seluruh OPD di Sumatera Barat jumlahnya beragam. Ada yang 10 kilo, ada yang 20 kilo, ada yang 30 kilo. Ada dari BUMN, Baznas dan ada juga dari UMKM,” kata Ilham dalam keterangan resmi, Jumat (25/11).
Provinsi Sumatra Barat sebelumnya telah mengirimkan bantuan berupa rendang ke penyintas bencana alam lainnya. Beberapa di antaranya penyintas bencana Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Lumajang, gempa di Palu, dan bencana banjir dan longsor di Aceh.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mendata total korban jiwa Gempa Cianjur mencapai 272 orang hingga Jumat (25/11) pukul 07.00 WIB. Selain itu, sebanyak 39 orang masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian.
Adapun, penyintas yang bertahan di posko pengungsian hingga pagi ini bertambah menjadi 62.882 orang. Pada 24 November 2022, total penyintas di 14 posko pengungsian berjumlah 61.908 orang.
Di sisi lain, pemerintah terus memperbarui data kerugian materiil dari bencana alam tersebut. Sejauh ini, Gempa Cianjur telah membuat rumah rusak berat sebanyak 22.305 unit, rusak sedang sejumlah 12.101 unit, dan rusak ringan mencapai 22.950 unit.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo telah menjanjikan bantuan dana perbaikan bagi rumah rusak berat senilai Rp 50 juta per unit, rumah rusak sedang sebanyak Rp 25 juta per unit, dan rumah rusak ringan sebanyak Rp 10 juta per unit.
Kepala BNPB Suharyanto meingmbau masyarakat untuk menyerahkan bantuan ke posko BNPB di Pendopo Kantor Bupati Cianjur. BNPB akan menyimpan bantuan tersebut di Gudang Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Cianjur dan Bale Rancage Cianjur.
Menurutnya, pendistribusian bantuan akan dilakukan setelah Camat di titik-titik posko pengungsian melaporkan bantuan yang dibutuhkan ke Bupati selambatnya pukul 08.00 WIB setiap hari. Setelah itu, bantuan akan mulai dikirimkan pukul 09.00 WIB ke posko-posko pengungsian.
Suharyanto menjelaskan bantuan yang dilaporkan oleh Camat ke Bupati Cianjur merupakan hasil dari pendataan para kepala desa yang dilakukan pada penyintas Gempa Cianjur di masing-masing posko.
"Jadi, tidak ada lagi yang satu sisi mendapat logistik berlebihan, di sisi lain ada yang tidak mendapat logistik karena yang bermain di lapangan nanti pada kepala desa yang paham kondisi daerahnya masing-masing," kata Suharyanto.