Djarum Foundation Tanam Ratusan Ribu Pohon Trembesi demi Kurangi Emisi

Katadata
Diskusi Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF)
25/11/2022, 17.08 WIB

Djarum Foundation mendorong pengurangan emisi dengan menginisiasi program penanaman pohon, terutama di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Organisasi nirlaba ini juga berencana untuk memperluas program penanaman pohonnya ke daerah-daerah lain.

Hingga kini, yayasan ini menanam 150.000 pohon trembesi. Ratusan ribu tanaman ini diperkirakan menyerap kira-kira 4 juta ton karbon dioksida (CO2) per tahun.

Penanggung jawab program di Djarum Foundation Abdurrachman Aldilla mengatakan pohon trembesi diperkirakan mampu menyerap kira-kira 28,5 ton CO2 per tahun. Ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata pohon pada umumnya yakni satu ton CO2 per tahun.

Djarum Foundation telah menanam pohon-pohon di jalur-jalur di Pantai Utara (Pantura) Jawa, Madura di Jawa Timur, Lombok di Nusa Tenggara Barat, dan Medan di Sumatra Utara. Total panjang dari pohon-pohon ini mencapai 2.817 kilometer.

Penanaman pohon ini merupakan bagian dari program Djarum Trees for Life (DTFL) yang telah dimulai sejak 1979. Setiap tahunnya, program ini menanam 60.000 aneka ragam bibit di berbagai lokasi di Indonesia. Sejauh ini, jumlah pohon yang telah mereka tanam mencapai 2,3 juta.

"Jumlah itu pasti tidak akan berhenti di situ," kata Aldilla pada diskusi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada Rabu (23/11/2022).

Wakil Direktur Djarum Foundation FX Supanji mengatakan yayasan juga berencana memperluas program ini ke tol Trans Sumatra. Dia mengatakan saat ini organisasi tersebut sedang mulai ekspansi ke Palembang, Sumatra Selatan.

Djarum Foundation juga telah menanam lebih dari 1 juta bibit bakau (mangrove) di Pantura untuk memperbaiki ekosistem pantai dan mencegah abrasi. Organisasi itu juga telah menanam 149.000 bibit di lereng Gunung Muria di Jawa Tengah.

Tanaman Mangrove yang dikelola Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) (Katadata)

Penanaman pohon trembesi dan bakau merupakan salah satu program yang populer di antara pemerintah dan organisasi internasional, seperti Bank Dunia.

Di tengah ancaman krisis iklim, pogram penanaman pohon dapat membantu dari segi mitigasi dan adaptasi, menurut Amanda Katili Niode, direktur Climate Reality Project Indonesia.

"Dan tentunya nantinya harus mempunyai gaya hidup rendah karbon atau juga pembangunan rendah karbon," kata Amanda.

Program penanaman pohon tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menekan emisi gas rumah kaca (GRK). Pada September 2022, pemerintah meningkatkan komitmen untuk menurunkan emisi GRK 31,89% dari skenario normal pada 2030. Ini lebih tinggi dari sebelumnya di 29%.

Reporter: Dzulfiqar Fathur Rahman